MENGAKUI KELEMAHAN MEMOHON KEKUATAN
Disampaikan Jum’at,
27 Oktober 2023
Oleh :
Royo Eko Wardoyo,
S.Pd
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pertama-tama, marilah kita ucapkan syukur Alhamdulillah, karena pada
hari ini, kita masih bisa terus merasakan nikmat yang dianugerahkan Allah swt
kepada kita semua. Di antaranya adalah nikmat iman, islam dan hidayah Allah SWT
sehingga kita bisa tetap istiqomah menjalankan tugas utama kita hidup di dunia yakni
beribadah kepada Allah, sebagaimana yang dipermaklumkan oleh Allah SWT dalam
surat Adz Dzariyat, 56 :
وَمَا
خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:
“Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Q.S. Adz-dzariyat : 56
Kedua, Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya dan mudah-mudahan kita mendapatkan syafa’at beliau di Yaumul Akhir nanti. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
Ketiga, Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat
kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa
berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa
ta'ala, kapan pun dan di mana pun kita berada serta dalam keadaan sesulit apa
pun dan dalam kondisi yang bagaimana pun, dengan cara melaksanakan segenap
kewajiban dan menjauhi segala larangan Allah ta'ala.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari ini hari Jum’at, 20 Oktober
bertepatan tanggal 5 Rabi’ul Akhir 1445 H. Pada bulan yang sama, Rabiul Akhir
tahun 4 hijriyah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Surat Al Hasyr. Surat itu diturunkan setelah terjadinya perang Bani Nadhir.
Maka
pada khutbah Jumat Rabiul Akhir ini, ijinkan kami mentadabburi tiga ayat di dalam Surat Al Hasyr, yakni ayat 18 hingga ayat 20.
Surat Al
Hasyr ayat 18
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat 18 Surat Al Hasyr:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Hasyr: 18)
Ayat ini menyerukan kepada
orang-orang yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah. Dan yang luar biasa,
perintah taqwa di ayat ini disebut dua kali. Dan inilah satu-satunya ayat dalam
Al Quran yang di dalam satu ayat diserukan dua kali perintah taqwa.
Kedua perintah taqwa ini mengapit “wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad.”
“Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok.”
Para
ulama mufassirin
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hari esok (ghad) pada ayat ini adalah
akhirat. Maka ayat ini sesungguhnya memerintahkan kita untuk banyak bermuhasabah. Setiap ada kesempatan,
setiap periode waktu tertentu, sempatkan untuk muhasabah. Apa yang telah kita
lakukan untuk akhirat kita.
Jika perusahaan pada akhir tahun
seperti ini sibuk menyelesaikan laporan untuk bahan evaluasi, semestinya kita
yang mengejar akhirat lebih perhatian pada muhasabah
amal-amal kita.
Ketika menjelaskan Surat Al Hasyr
ayat 18, Ibnu Katsir mengingatkan
sebagaimana Khalifah Umar bin Khattab
mengingatkan:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا
Artinya
: “Hisablah diri kalian sendiri sebelum
dihisab Allah. Lakukan muhasabah di dunia ini sebelum dihisab Allah di akhirat
nanti.”
Maka mari kita lihat bagaimana aqidah kita. Apakah masih
rapuh atau mungkin ada hal yang perlu dikuatkan. Kita evaluasi ibadah kita.
Jika kita tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu, apakah sudah berjamaah.
Apakah kita juga mengerjakan sholat sunnah. Apakah sholat kita semakin khusyu’. Demikian pula
ibadah-ibadah lainnya.
Juga terkait dengan hablum minan nas.
Bagaimana perlakuan kita kepada istri, kepada anak-anak, bakti kita kepada
orangtua. Akhlak kepada guru, kepedulian kepada tetangga, bantuan kepada kaum
dhuafa. Semua itu akan menjadi bekal kita untuk masa depan (=Ghad = Akhirat).
Surat Al Hasyr ayat 19
Jamaah
Jumat rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala melanjutkan
firman-Nya:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ
أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya
: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang
yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka
sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
Jangan pernah lupa kepada Allah.
Selalu sertakan Allah dalam kehidupan kita. Perbanyak dzikir menyebut asma
Allah, tetapi juga selalu ikuti tuntunan Allah dalam segala perbuatan yang kita
lakukan. Memahami aturan Allah dan menaatinya pada setiap langkah, inilah
hakikat dzikir dalam kehidupan.
Jangan sampai melupakan Allah. Karena
ketika kita melupakan Allah, Allah akan menjadikan kita lupa diri. Timbul
kesombongan seperti iblis, yang akhirnya diharamkan masuk surga. Na’udzubillah.
Jangan melupakan Allah. Karena ketika
kita melupakan Allah, Allah akan menjadikan kita lupa diri. Merasa paling
berkuasa dan bisa berbuat apa saja. Seperti Fir’aun yang akhirnya binasa, ditenggelamkan Allah di laut
merah. Na’udzubillah.
Jangan melupakan Allah. Karena ketika
kita melupakan Allah, Allah akan menjadikan kita lupa diri. Merasa paling kaya
dan membanggakan kekayaannya. Seperti Qarun yang akhirnya binasa, ditelan bumi
beserta seluruh hartanya. Na’udzubillah.
Surat Al Hasyr ayat 20
Kemudan
di ayat 20, Allah
Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ
Artinya : “Tidaklah
sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah;
penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al Hasyr: 20)
Orang-orang yang suka bermuhasabah,
lalu senantiasa ingat Allah, mereka beriman dan bertaqwa, ujung nasibnya adalah
surga.
Sedangkan orang-orang yang lalai
tidak bermuhasabah, lupa dengan Allah, mereka akan semakin jauh hingga tempat
kembalinya adalah neraka.
Dan tidak sama antara surga dan
neraka. Tidak sama antara penghuni surga dengan penghuni neraka. Penghuni surga
adalah orang-orang yang paling beruntung. Sedangkan penghuni neraka adalah
orang-orang yang paling merugi.
Semoga kita semua dimudahkan Allah
untuk bermuhasabah, mengevaluasi diri sendiri. Sehingga semakin baik amal kita,
semakin banyak bekal akhirat, semakin dekat dengan Allah dan kelak Allah
memasukkan kita ke dalam surga-Nya.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.
وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمِ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى
وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ
باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا
لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ،
وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ،
وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ
أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ
لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا
وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ
وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ