SUMEDANG - Telah terjadi pembacokan di wilayah Jatinangor Kabupaten Sumedang pada Selasa (18/7/2023) malam. Yayan (56), seorang sopir truk pengangkut barang, harus dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Keluarga, Cipacing, Jatinangor, Sumedang, setelah dibacok oleh seorang pria. Kapolsek Jatinangor AKP Dadang Sudiantoro membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa peristiwa pembacokan ini terjadi di RW 02 Cibeusi, Jatinangor, Sumedang.
Seperti dilansir dari TribunJabar.id, pelaku pembacokan adalah Andri Bahari (22), warga Dusun Sadang RT 02/06, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Sumedang. "Kejadiannya pukul 18.30 tadi malam, Korban mendapat luka bacok di pipi," kata Kapolsek kepada TribunJabar.id, Rabu (19/7/2023).
Korban adalah warga Kampung Salamkuning RT 03/01 Desa Cisempur, Jatinangor, Sumedang. Saat melakukan aksinya, pelaku sedang mabuk. Polisi mengatakan, pelaku mabuk karena mengonsumsi pil-pil terlarang.
"Korban sedang mengendarai truk dan secara tiba-tiba pelaku membacoknya, tidak ada masalah sebelumnya antara pelaku dan korban. Korban juga membacok menggunakan golok, meski goloknya sempat dilemparkan untuk menghilangkan barang bukti," kata Kapolsek.
Setelah melukai Yayan sopir truk tersebut, pelaku melakukan perusakan terhadap mobil pengendara lain tidak jauh dari lokasi kejadian pertama. "Pelaku sudah kami tahan," kata Kapolsek.
Foto peserta didik sedang mengikuti Tes Diagnostik
SUMEDANG - Salah satu indikator kesuksesan seorang guru bisa dilihat dari pemahaman akademik ataupun perubahan perilaku setiap siswanya. Untuk mendapatkan hasil tersebut, tentu bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan guru. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itulah, selama proses kegiatan berlangsung, guru harus bisa mendekat dan memahami apa kelebihan dan kekurangan setiap siswanya. Ini agar guru dapat merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa di kemudian hari. Semua itu bisa dicapai guru melalui suatu penilaian yang disebut sebagai asesmen diagnostik. Pada kesempatan ini, Anda akan menemukan penjelasan mengenai asesmen diagnostik dan contohnya.
Asesmen atau penilaian adalah langkah penting yang dilakukan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman, pengetahuan, maupun keterampilan siswa dari suatu pelajaran yang sudah dipelajari. Dengan adanya asesmen tersebut, guru bisa mengetahui sejauh mana letak pemahaman siswa dalam menguasai suatu materi pembelajaran yang telah dipelajari. Dari hasil asesmen ini, guru bisa melakukan evaluasi ataupun memberikan umpan balik kepada siswa sekaligus merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya. Nah, untuk mendapatkan hasil penilaian tersebut guru harus memahami tentang jenis, fungsi, dan teknik asesmen yang akan digunakan guru dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas.
Fungsi dari asesmen diagnostik ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Apabila ditinjau dari sisi pendidik (guru), asesmen ini berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan rancangan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Secara umum, asesmen diagnostik dibagi menjadi dua, yaitu asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non-kognitif. Dalam penerapannya, kedua asesmen ini memiliki karakter dan tujuan yang berbeda. Bahkan, apa yang akan dinilai pun juga berbeda. Oleh karena itu, ada baiknya guru benar-benar memahami tujuan dan kegunaan dari kedua asesmen ini, supaya hasil yang didapatkan dapat maksimal dan proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Asesmen diagnostik non-kognitif merupakan asesmen yang dilakukan guru untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, dan sosial siswa. Bisa dikatakan bahwa asesmen ini lebih ingin mengenal bagaimana kondisi personal siswa. Asesmen yang penilaiannya lebih mengarah ke psikologi dan emosi ini dapat membantu siswa dalam mengevaluasi bagaimana siswa menangani situasi dan melakukan interaksi sosial.
Untuk bisa membuat asesmen diagnostik non-kognitif ini guru harus menyiapkan beberapa pertanyaan yang mendalam yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi psikologi dan emosi siswa. Adapun jawaban dari pertanyaan yang dibuat guru tersebut tidak ada yang benar ataupun salah, karena kondisi psikologis dan emosi setiap siswa itu berbeda-beda. Guru dapat lebih menekankan apakah siswa telah menjawab secara jujur atau tidak.
Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Tujuan dari asesmen diagnostik non-kognitif antara lain ialah sebagai berikut.
memahami tingkat kesejahteraan emosi, psikologi, dan sosial siswa
mengetahui aktivitas siswa ketika belajar di rumah
memahami kondisi keluarga siswa
memahami latar belakang pergaulan siswa
mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar siswa
Tahap Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Setiap jenis asesmen memiliki tahapan-tahapan yang berbeda-beda. Ini karena hasil akhir yang ingin dicapai pun berbeda. Tahap asesmen diagnostik non-kognitif adalah sebagai berikut.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan dari asesmen diagnostik non-kognitif ini ialah sebagai berikut.
Siapkanlah instrumen asesmen yang meliputi gambar atau emoji yang bisa mendukung suasana hati seseorang.
Buatlah tabel pertanyaan atau sejenis kuisioner yang dihubungkan dengan gambar atau emoji di poin sebelumnya. Contoh pertanyaan dari asesmen diagnostik non-kognitif ini ialah seperti “Bagaimana perasaanmu saat ini?”, “Apa kamu merasa nyaman saat belajar di kelas?”, “Apa yang kamu lakukan setelah pulang sekolah?", dan lain sebagainya.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, siswa harus mengisi instrumen asesmen yang telah guru buat. Pengisian instrumen tersebut harus dilakukan secara jujur tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun. Supaya pengisian instrumen dapat berjalan sesuai dengan harapan, Anda dapat memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir.
Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut
Pada tahap ini, guru harus dapat menganalisis kondisi psikologi dan emosional siswa melalui hasil asesmen. Kemudian, guru dapat melakukan pendekatan dan melibatkan orang tua jika memang itu diperlukan.
Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Penjelasan tentang asesmen diagnostik non-kognitif dan contohnya sangat penting untuk dipahami guru saat ini. Karena hal tersebut dapat membantu guru dalam merancang proses kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan. Contoh dari asesmen diagnostik non-kognitif berdasarkan tingkat pendidikannya, ialah sebagai berikut. Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif SD Contoh soal asesmen diagnostik non-kognitif SD ialah sebagai berikut.
Apakah kamu merasa nyaman ketika belajar di kelas?
Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di rumah?
Bagaimana pendapatmu tentang cara Bapak/Ibu Guru mengajar di kelas?
Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatan belajarmu di rumah?
Apakah tugas rumah yang diberikan guru terlalu berat?
Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif SMP Contoh soal asesmen diagnostik non-kognitif SMP adalah sebagai berikut.
Bagaimana proses kegiatan belajar di kelas?
Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di kelas?
Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatan belajar di rumah?
Apa kamu merasa nyaman belajar di kelas?
Apa yang kamu lakukan setelah pulang sekolah?
Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif SMA Contoh soal asesmen diagnostik non-kognitif SMA adalah sebagai berikut.
Apakah kamu merasa nyaman selama belajar di kelas?
Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama Pandemi Covid-19?
Bagaimana jadwal kegiatan belajarmu di rumah?
Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di kelas?
Apakah kamu menemui kendala terkait tugas yang diberikan guru di kelas?
Bagaimana hubunganmu dengan keluarga?
Apakah orang tua mengawasi kamu ketika belajar di rumah?
Contoh soal-soal di atas dapat Anda sesuaikan dengan topik atau materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Namun, pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tetap mengacu pada rancangan asesmen diagnostik yang telah ditetapkan, yaitu 2 soal dari materi pelajaran yang akan diajarkan, 6 soal dari materi kelas satu tingkat di bawahnya, dan 2 soal lagi dari materi kelas dua tingkat di bawahnya.
Hal terpenting yang menjadi penentu dari keberhasilan asesmen diagnostik non-kognitif ini ialah tingkat kejujuran setiap siswa. Oleh sebab itu, penting bagi guru untuk mampu menekankan betapa pentingnya kejujuran selama siswa mengerjakan soal asesmen diagnostik non-kognitif tersebut, bukan hanya berorientasi pada hasilnya saja. Hal ini karena kerap kali hasil yang didapatkan guru ketika melakukan sesi tanya jawab terkait kondisi siswa cenderung tidak sesuai dengan kenyataannya. Itu hanya akan membebani siswa di masa yang akan datang.
Demikianlah penjelasan mengenai asesmen diagnostik non-kognitif dan contohnya. Semoga bisa membantu Anda dalam menyusun asesmen diagnostik bagi para siswa.
Gapura pintu masuk ke Kahyangan di Desa Dlepih Kec. Tirtomoyo Kab.Wonogiri
WONOGIRI- Kahyangan, nama itu tak lagi asing bagi warga Solo Raya. Terutama bagi warga yang tengah laku spiritual. Pasalnya, lokasi yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri ini, tepatnya di Desa Dlepih Kecamatan Tirotomoyo atau berjarak 50 KM dari pusat kota Wonogiri, tak lepas dari kisah Danang Sutowijaya (kelak bergelar Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram) bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah. Yang kala itu sedang berupaya mencari wahyu raja yang saat itu masih berada di tangan sang ayah bernama Ki Ageng Pemanahan.
Untuk menuju ke Kahyangan, sebenarnya tidaklah sulit. Sebab, akses jalan menuju lokasi sangatlah mulus. Terik matahari begitu menyengat saat tiba di Desa Dlepih. Khayangan sendiri terletak di kawasan pegunungan Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri yang dikelilingi hutan hijau, lembah jurang yang sangat curam serta air terjun alami yang mengalir di sela bebatuan pegunungan. Sehingga, untuk menuju ke lokasi itu, harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Selo Bethek, Salah satu petilasan di Kahyangan.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan darat dari kota Wonogiri, maka sampailah ke wilayah Kahyangan Desa Dlepih tersebut. Perlu diketahui bahwa Kahyangan merupakan tempat sakral yang sering dipakai untuk ngalap berkah. Maka tidak heran apabila pada hari-hari tertentu (malem Selasa Kliwon, Jum'at Kliwon dan malem 1 Syuro) sering didatangi oleh banyak orang baik dari wilayah Tirtomoyo - Wonogiri maupun orang dari luar daerah tersebut semata-mata untuk mencari peruntungan berkah. Bahkan para pejabat pun banyak yang datang untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk meningkatkan kariernya dalam pekerjaan dan jabatannya, tak terkecuali Wakil Presiden Try Sutrisno pada waktu itu (tahun 90-an) juga datang ke Kahyangan tersebut.
Kahyangan, merupakan tempat yang masih ada kaitannya dengan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul, mempunyai pantangan pengunjung tidak diperkenankan memakai baju berwarna hijau. Sehingga, ketika kita datang ke Kahyangan ada salah satu warga bertanya kepada kita. "Mas, boten mbeto klambi hijau kan? (mas, tidak membawa baju warna hijau kan?)," tanya warga Dlepih yang mengaku bernama Sarif.
Mendengar pertanyaan itu kita pun balik bertanya, "Memangnya kenapa pak kalau bawa baju warna hijau?"
"Itu pantangannya mas. Kalau mau ke sana tidak boleh pakai warna hijau. Biarpun pakaian itu ditaruh di dalam tas. Kalau dilanggar, anda sendiri yang akan celaka," jawab Sarif.
"Oh begitu ya pak, terima kasih atas informasinya," jelas kita.
Setelah itu, kami pun meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki.
Nama Kahyangan tak lepas dari Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram. Kala itu, Panembahan Senopati yang masih bernama Danang Sutowijoto berhasil membunuh Haryo penangsang.
Atas jasanya menang melawan Haryo Panangsang, akhirnya Danang Sutowijoyo mendapatkan hadiah dari Sultan Pajang kala itu yakni Sultan Hadiwijaya berupa tanah perdikan di Mentaok (Kotagede).
Saat itu Ki Ageng Pemanahan (ayah Panembahan Senopati) menjabat sebagai penguasa di tanah Mentaok masih di bawah kekuasaaan Sultan Pajang, yakni Hadiwijaya. Meski begitu Danang Sutowijoyo tetap bersikukuh menuju hutan Kahyangan menjalani laku bertapa mencari kebenaran wahyu keprabon. Hingga dalam perjalanannya,sampailah di sebuah desa terpencil (Dlepih) arah Tenggara kota Wonogiri.
Di lokasi inilah, masyarakat sekitar mempercayai bila Panembahan Senopati, sebelum mendirikan tahta dinasti Mataram Islam di tanah Jawa, bertemu dengan penguasa Laut Kidul, Kanjeng Ratu Kidul. Dilokasi yang kini diberi nama Kahyangan itulah, Panembahan Senopati akhirnya mendapatkan wahyu keprabon untuk mendirikan kerajaan Mataram Islam di tlatah (tanah) Jawa.
Selain itu, saat Danang Sutowijoyo bertemu dengan penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul itulah terjadi 'perjanjian gaib' antara keduanya. Dimana dalam perjanjian gaib itu ditegaskan semua raja Mataram di tanah Jawa, harus menjadi suami Kanjeng Ratu Kidul.
Nyi Roro Kidul Yang Konon Menjadi Penguasa Di Kahyangan
Mitos tersebut hingga saat ini masih dipercaya khususnya oleh masyarakat di Jawa. Disakralkan, tempat ini kerap dimanfaatkan orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa Kliwon juga Jumat Kliwon. Terlebih di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta dan Surakarta, bertirakatan di sana. Termasuk menjelang pencalegan inipun banyak warga masyarakat yang ingin duduk di kursi Wakil Rakyat pun berbondong-bondong datang ke lokasi tersebut.
Hutan Kahyangan Dlepih dikeramatkan karena pernah digunakan sebagai tempat bertapa bagi Sunan Kalijaga (salah satu Wali Songo), Raden Danang sutawijaya (putra angkat Sri sultan Hadiwijaya di Pajang), Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Hanyokrokusumo), Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I).
Kahyangan Tempat Wisata Alam Mistis
Wisata alam Kahyangan sendiri selama ini memang dikenal sebagai tempat wisata alam yang mistis. Berjarak 50 kilometer dari pusat kota Wonogiri, bumi Kahyangan bisa ditempuh dengan waktu hampir 1,5 jam, warga sekitar lokasi menyebutnya sebagai Bumi Kahyangan.
Dilansir dari laman Pemkab Wonogiri, dari sekian banyak wisata alam di Wonogiri, Bumi Kahyangan menyimpan sejuta misteri. Sejak awal masuk lokasi, bau dupa menusuk hidung. Hal ini langsung membuat nuansa mistik yang begitu kental meyelimuti kawasan tersebut. Kahyangan sendiri memiliki enam tempat yang biasa dikenal sebagai Sela Gapit atau Sela Penangkep, Sela Payung, Sela Betek, Sela Gilang atau Sela Pesalatan, Sela Gawok dan Pemandian Kahyangan.
Nah, kawasan ini merupakan pertemuan dua arus sungai yang dikenal dengan nama Kedung. Konon katanya setiap bagian dari Kahyangan memiliki ceritanya masing-masing. Bahkan sering kali, tempat-tempat ini kerap dijadikan ritual ngalap berkah. Baik dari kalangan artis, pejabat, maupun orang biasa sering mandi dikedung ini.
Ritual Rutin Malem 1 Syuro
Setiap menjelang malam pergantian tahun Islam atau 1 Muharam, tempat ini dipadati pengunjung yang berniat mengadakan ritual atau hanya sekedar piknik saja. Tak hanya warga masyarakat Wonogiri saja, namun juga dari luar, seperti DI Jogjakarta, Solo, Pacitan dan Karanganyar.
Pemerintah setempat pun sudah mengemas even 1 Muharam dengan Sedekah Bumi Kahyangan. Dari upacara ritual arak-arakan sesajen, hingga hiburan wayang kulit semalam suntuk.
Nah, dari sekian tempat yang ditawarkan Bumi Kahyangan ada satu tempat yang unik yakni Sela Payung. Sesuai dengan namanya, batu seperti Payung ini sering dijadikan tempat bertapa atau meditasi dan juga tempat ritual. Konon, tempat ini diyakini sebagai tempat bertapanya Panembahan Senopati.
Dua sungai di Kahyangan (Tempuran)
Pertemuan Dua Sungai Di Kahyangan (Tempuran)
Selain itu, bagian lain Kahyangan yang menarik adalah Kedung atau Pemandian Kahyangan. Persilangan dua sungai atau masyarakat menyebut ’tempuran’ ini diyakini sebagai pemandian Panembahan Senopati.
Sementara, di atas Kedung terdapat batu besar yang membentang ke arah kiblat yang dikenal dengan nama Sela Gilang atau pesalatan. Tempat ini dikenal sebagai tempat sembahyangnya Panembahan Senopati.
Diyakini masyarakat Jawa, tepat di atas Batu Gilang itu, Panembahan Senopati bertemu dengan penguasa Laut Selatan mengadakan perjanjian. Yakni untuk membangun Pulau Jawa untuk lebih tentram dan makmur.
Gapura Menuju Ke Desa Dlepih selepas dari Desa Wiroko, Kec. Tirtomoyo, Kab. Wonogiri
Semarang - Telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Kereta Api 112 Brantas dengan truk trailer terjadi di perlintasan Jalan Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (18/7/2023) malam. Terekam detik-detik kereta Brantas menabrak kencang sebuah truk yang berhenti di tengah rel.
Dimas, salah seorang penumpang kereta api (KA) Brantas, mengaku mendengar suara benturan saat kereta yang ditumpanginya menabrak truk trailer di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang Barat. Pemuda 25 tahun itu menuturkan kereta berhenti mendadak.
"Hanya terdengar benturan, kemudian kereta berhenti," kata Dimas, Selasa (18/7/2023) malam. Dimas menumpang KA Brantas dengan tujuan Blitar. Dia mengatakan tak tahu pasti kronologi tabrakan ini. Disebutkan, ledakan sempat terjadi saat lokomotif kereta menabrak kepala truk. Bagian kepala dan ekor truk terjepit di mulut Jembatan Kanal Banjir Barat Semarang itu.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian dan pihak dari PT KAI terkait kejadian ini. Petugas gabungan kepolisian dan KAI masih berupaya mengevakuasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. "Untuk korban jiwa tidak ada dari kejadian ini," kata Kapolresta Semarang Kombes Irwan Anwar di lokasi, Selasa (18/7/2023).
Namun ada satu orang yang terluka. Satu orang tersebut merupakan penumpang yang melompat dari kereta. "Namun ada satu terluka dari penumpang kereta api karena melompat," ucapnya. Dilansir detikJateng, tabrakan ini terjadi di jembatan Jalan Madukoro. Ledakan terjadi sesaat seusai benturan kereta api dengan truk.
Dari video yang beredar, tabrakan terjadi saat kereta melaju dan truk di perlintasan kereta. Terekam kondisi truk yang meledak dan terbakar.
"Betul, Mas," kata Manajer Humas PT KAI Daop IV Semarang Ixfan Hendri Wintoko kepada detikJateng lewat pesan singkat. Ixfan mengkonfirmasi peristiwa kecelakaan ini. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut. Lokasi masih ramai dengan warga.
SUMEDANG -- Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah. Tahun baru Islam ditandai dengan masuknya bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam sistem kalender Hijriah. Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram. Adapun 1 Muharram 1445 H dalam kalender Masehi 2023 besar kemungkinan akan jatuh pada Rabu 19 Juli 2023. Itu artinya, hanya tersisa 1 hari lagi menuju pergantian tahun baru Islam 1445 H.
Tahun Baru Hijriah menjadi hari yang penting bagi umat Islam. Ini karena Tahun Hijriah menjadi penanda sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu penghijrahan Nabi Muhammad SAW, dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Selain peringatan hijrah, Tahun Baru Islam juga dirayakan untuk menandai pergantian tahun Hijriah dalam tradisi umat Islam. Umat Islam akan menyambut tahun baru 1 Muharam 1445 Hijriyah yang berdasarkan penanggalan masehi jatuh pada Rabu 19 Juli 2023.
Para ulama mengingatkan dalam pergantian tahun baru hijriyah untuk memperbanyak berdzikir dan membaca doa kepada Allah SWT. Disarankan bagi umat Islam agar memanjatkan doa awal tahun 1445 H. Dengan harapan agar Allah SWT melimpahkan rahmat, perlindungan, keselamatan, kesehatan, rezeki dan husnul khatimah. Berikut doa awal tahun:
Doa Awal Tahun :
Dikutip dari Imam Suyuthi dalam Kitab Jami Al Kabir :
Artinya: "Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan".
SUMEDANG - Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan mengimbau masyarakat untuk tidak menggalang dana untuk acara-acara memeriahkan hari kemerdekaan RI secara sembarangan. Apalagi penggalangan Agustusan tersebut dilakukan di jalanan protokol yang akibat aktivitas itu dapat mengganggu arus lalu lintas. "Ya, saya menghimbau jangan sampai kegiatan penggalangan dana Agustusan tersebut mengganggu arus lalu lintas dan memaksa kepada masyarakat, Agustusan itu dilaksanakan di semua daerah jadi jangan meminta-minta sumbangan kepada orang lain (bukan penduduk di sekitar tempatnya) dengan cara meminta di jalan raya," kata Erwan, Minggu (16/7/2023).
Dia menyarankan penggalangan dana dilakukan kepada masyarakat setempat di mana acara dilaksanakan, tidak kepada masyarakat yng lebih luas sebagai pengguna jalan.
"Maksimalkan dahulu di masyarakat setempat. Jangan belum apa-apa sudah (galang dana) di jalanan," katanya.
Erwan mengatakan menggalang dana di jalanan selain mengganggu lalu lintas, juga dapat membahayakan orang-orang yang menggalang dana itu sendiri. "Juga menjadi citra buruk ya di jalanan seperti itu. Dapat mengancam keselamatan baik keselamatan pengguna jalan maupun keselamatan bagi para orang-orang pencari dana tersebut," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah mengantisipasi dengan aturan yang ada. Di antaranya peraturan daerah tentang ketertiban.
"Supaya jangan seenaknya menggalang dana," katanya.
Sumedang - Ruas jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (11/7/2023). Namun perlu diketahui, masih ada salah satu ruas jalan yang belum selesai pengerjaannya yaitu akses jalan menuju Gerbang Tol (GT) Paseh.
GT Paseh sendiri ditargetkan akan selesai pengerjaannya pada akhir Juli 2023 ini. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Teknik Operasional PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso saat dihubungi detikJabar belum lama ini.
"Sekarang lagi finishing gerbang tolnya sama sambil masang perlengkapan tol," ungkap Bagus.
Sementara bekas longsoran yang terjadi di GT Paseh sendiri, dikatakan Bagus, saat ini sudah selesai dipasangi tiang-tiang pancang. "Sekarang sudah dikasih pancang, sudah selesai jadi sekarang tinggal finishing gerbangnya dan jalannya," terangnya. Bagus menargetkan GT Paseh sudah dapat dioperasikan pada awal Agustus 2023 ini.
"Pengerjaan selesai akhir Juli dan Awal Agustus sudah bisa kita buka," ujarnya. Ruas jalan Tol Cisumdawu khusus untuk seksi 4, seksi 5 dan seksi 6 atau dari GT Cimalaka hingga GT Ujungjaya Utama kini statusnya masih gratis atau fungsional."Sekarang masih gratis dan untuk tarif nanti pemerintah pusat yang menentukan," terangnya.
Seperti diketahui, sebelumnya dari total panjang sekitar 62 kilometer, Tol Cisumdawu yang sudah benar-benar beroperasi atau bertarif yaitu dari mulai Gerbang Tol (GT) Cileunyi hingga GT Cimalaka atau dari Seksi 1 hingga Seksi 3. Sementara dari GT Cimalaka hingga GT Utama Ujungjaya atau Seksi 4, Seksi 5 hingga Seksi 6 masih bersifat fungsional atau tidak dikenakan tarif.
Dengan diresmikannya Tol Cisumdawu dari seksi 1 hingga seksi 6 maka terhubung sudahlah ruas Tol Cisumdawu hingga tembus menuju akses Tol Cipali di Junction Dawuan yang berlokasi di KM 152 Tol Cipali.