Tugu Binokasih Sumedang

Tugu Binokasih Sumedang adalah sebuah monumen selamat datang ke Kota Sumedang dari arah Bandung.

Daerah lingkungan Monumen Tugu Taman Endog

Ini merupakan daerah Taman Endog bagian Jembatan Pasifik

Masjid Agung Sumedang

Penampakan bagian atap Masjid Agung Sumedang.

Bendungan Jatigede Sumedang

Ini adalah penampakan bagian Bendungan Jatigede Sumedang.

Jans Park Sumedang

Salah satu bagian dari Jatinangor Park Nasional Sumedang.

SEMINAR NASIONAL HOW TO BE A GREAT TEACHER

  


Sumedang -  Hari ini Jum’at, 17 Oktober 2025 guru, kepala sekolah tingkat TK, SD, SMP serta pengawas sekolah se kabupaten Sumedang mengikuti seminar nasional yang berjudul How to be a great teacher. SMPN 1 Jatigede juga mengirimkan utusannya yakni 1 KS dan 5 Guru. Bp. Royo Eko Wardoyo, S.Pd. selaku KS bersama 5 guru yakni : Bp. Asep Gumilar, S.Pd., Bp. Dicky Irwan Firmansyah, S.Sn.,Bp. Abdurahman Arrosyid, S.Pd., Bu Iska Widiansyah, S.Pd., dan bu Ai Hernawati, S.Pd. Seminar tersebut memberi semangat agar guru bisa bertransformasi diri menjadi guru hebat (Great Teacher). Menjadi seorang guru hebat jauh melampaui kemampuan mengajar di kelas. Itu adalah perjalanan tranformatif guru yang menuntut komitmen, refleksi diri dan perubahan pola pikir secara radikal.

Guru merupakan salah satu faktor penting dalam menyukseskan pendidikan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan akan kosong dari materi, esensi, dan substansi. Oleh karena itu, kemampuan guru harus lebih dari sekadar keterampilan mengajar. Guru yang hebat (The Great Teacher) adalah guru yang mampu menjadi sumber inspirasi bagi muridnya. Dengan demikian, kualitas lembaga pendidikan yang unggul pun akan terwujud.

Berikut  adalah 8 pilar yang akan mengubah seorang guru biasa menjadi The Great Teacher (Guru Hebat) yang menginspirasi dan tak terlupakan :

1. In the Zone (Berhenti Menjalani Apa Kata Orang)

Guru hebat tahu bahwa ia tidak bisa memuaskan semua orang. Ia tidak terjebak pada komentar, kritik, atau ekspektasi berlebihan dari luar. Sebaliknya, ia memilih untuk fokus pada panggilan hatinya mendidik dengan sepenuh jiwa.
The Great Teacher menjalani profesinya bukan karena ingin dipuji, tetapi karena sadar bahwa tugasnya adalah membentuk masa depan bangsa. Ia bekerja dari hati, bukan demi penilaian. Saat sudah in the zone, ia mengajar dengan penuh energi, kreativitas, dan keikhlasan, karena ia tahu: ia sedang berada di jalannya sendiri.


2. Jangan Hidup di Masa Lalu

Guru hebat tidak terjebak pada nostalgia masa lalu atau cara lama yang sudah tidak relevan. Ia belajar dari pengalaman, tetapi tidak berhenti di sana. Dunia berubah, siswa berubah, dan guru pun harus terus berubah.
The Great Teacher menjadikan masa lalu sebagai pelajaran, bukan penjara. Ia terus berinovasi, mencoba hal baru, dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman agar pembelajarannya selalu bermakna bagi siswa masa kini.


3. Jangan Menyalahkan Siapapun

Ketika hasil belajar tidak sesuai harapan, guru hebat tidak buru-buru menyalahkan siswa, orang tua, kurikulum, atau lingkungan. Ia mulai dari diri sendiri dengan bertanya, “Apa yang bisa saya perbaiki?”
Sikap ini menunjukkan kedewasaan profesional. The Great Teacher memahami bahwa perubahan besar dimulai dari diri sendiri. Dengan berhenti menyalahkan, ia membuka ruang refleksi dan solusi, bukan keluhan dan pembenaran.


4. Fokus Perbaiki Input

Guru hebat tahu bahwa kualitas hasil belajar (output) sangat tergantung pada apa yang ia masukkan (input) — baik itu bahan ajar, metode, maupun keteladanan.
Ia tidak hanya menuntut siswa untuk lebih baik, tetapi juga memperkaya dirinya dengan membaca, berdiskusi, belajar teknologi pendidikan, dan memperbaiki pendekatan mengajarnya.
The Great Teacher paham bahwa jika ia memperbaiki kualitas dirinya, maka hasil pengajarannya pun akan meningkat.


5. Belajar dari yang Terbaik

Guru hebat tidak merasa paling tahu. Ia rendah hati untuk belajar dari guru lain, pelatih, tokoh inspiratif, bahkan dari siswanya sendiri.
Ia mencari inspirasi dari praktik baik, mengikuti pelatihan, dan terbuka terhadap kritik yang membangun. The Great Teacher sadar bahwa untuk menjadi yang terbaik, ia harus terus belajar dari yang terbaik. Karena hanya guru pembelajar yang bisa melahirkan murid pembelajar.


6. Bekerja Sama dengan yang Terbaik

Guru hebat tidak berjalan sendirian. Ia membangun kolaborasi — dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan komunitas belajar.
Ia tahu bahwa kekuatan sebuah sekolah terletak pada kerja tim, bukan kerja individu.
The Great Teacher menghargai ide, mendukung rekan sejawat, dan menciptakan budaya saling menguatkan. Dengan bekerja sama dengan orang-orang terbaik, ia memperbesar dampak kebaikan bagi sekolah dan siswanya.


7. Komitmen

Guru hebat tidak mudah menyerah. Ia tetap berusaha meski menghadapi siswa yang sulit, sistem yang belum sempurna, atau situasi yang menantang.
Komitmennya bukan hanya pada tugas administratif, tetapi pada panggilan moral dan kemanusiaan: mencerdaskan dan membentuk karakter generasi muda.
The Great Teacher menunjukkan keteguhan hati — tetap konsisten dalam visi, disiplin dalam tindakan, dan sabar dalam proses.


8. Memiliki Alasan yang Sangat Kuat (The Big Why)

Guru hebat memiliki alasan besar mengapa ia memilih menjadi pendidik. Ia sadar bahwa profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan untuk mengubah kehidupan orang lain.
The Great Teacher bangun setiap hari dengan semangat karena tahu bahwa setiap pelajaran yang ia sampaikan bisa menyalakan masa depan seseorang.
The Big Why-nya adalah cinta — kepada ilmu, kepada anak-anak, dan kepada masa depan bangsa. Alasan inilah yang membuatnya bertahan, berjuang, dan terus memberi, meski tak selalu mendapat tepuk tangan

Dokumentasi :





Erick Thohir: Terima Kasih Kluivert, Targetkan Timnas ke Piala Dunia 2030

 

Kepala Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert bersalaman dengan Erick Thohir pada konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, pada Minggu (12/01/2025).

Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama antara Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan dengan Timnas Indonesia. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Erick melalui akun media sosial resminya pada Kamis (16/10).

Seperti yang dilansir Kumparan, dalam pernyataannya Erick menyampaikan apresiasi atas dedikasi Kluivert selama hampir satu tahun memimpin skuad Garuda.

“Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI dan Timnas Indonesia,” tulis Erick di akun media sosialnya‎

‎Erick juga menegaskan bahwa keputusan pemutusan kerja sama ini diambil secara baik-baik dan penuh rasa hormat.

“Dengan penuh rasa hormat, PSSI dan Coach Patrick & Tim Kepelatihan sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” ujarnya.

Tim kepelatihan Kluivert sedianya terikat kontrak berdurasi dua tahun hingga 2027. Namun, setelah melakukan pembahasan internal, PSSI dan pihak Kluivert sepakat untuk menuntaskan kerja sama lebih awal.

Langkah itu disebut sebagai hasil pertimbangan atas dinamika yang terjadi di lingkungan timnas. Sebelummnya, kekalahan beruntun di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 sehingga membuat suporter Indonesia mencuatkan desakan agar Kluivert didepak.

‎Selanjutnya, PSSI akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan arah baru Timnas Indonesia. Erick menargetkan tim Garuda bisa menembus peringkat 100 besar dunia dan tampil kompetitif di ajang besar mendatang.

 

Pemain Timnas Arab Saudi Feras Albrikan menyundul bola ke arah gawang Timnas Indonesia pada pertandingan Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (8/10/2025).

“Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030,” tegas Erick.

Dengan pemecatan Kluivert ini, Timnas Indonesia membutuhkan pelatih baru dengan segera. Karena Skuad ‘Garuda’ punya beberapa agenda penting, di mana agenda terdekat adalah Piala AFF yang digelar pada tahun 2026 mendatang.

 

Sumber berita : https://www.msn.com/id-id/berita/other/erick-thohir-terima-kasih-kluivert-targetkan-timnas-ke-piala-dunia-2030/ar-AA1OzsGN?ocid=socialshare


Berita Kegiatan Pembinaan Kepala Sekolah Wilayah III Kabupaten Sumedang

 

Foto : Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sumedang beserta pengurus MKKS Wilayah III Sumedang

Kepala Dinas Pendidikan Tekankan Pentingnya Proses, Tantangan, dan Kepemimpinan yang Dicintai

Sumedang, Rabu 15 Oktober 2025 — Bertempat di SMP Negeri 2 Tanjungkerta, telah dilaksanakan kegiatan Pembinaan Kepala Sekolah Wilayah III Kabupaten Sumedang yang dihadiri oleh 30 Kepala Sekolah (KS) dari berbagai SMP di wilayah tersebut. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Bapak Dr. Eka Ganjar Kurniawan, S.Sos., M.E., yang menyampaikan berbagai arahan dan kebijakan terkini dalam dunia pendidikan, khususnya terkait peningkatan mutu dan profesionalitas kepala sekolah.

Dalam arahannya, Bapak Eka Ganjar menegaskan bahwa tujuan utama sekolah adalah memberikan layanan pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap sekolah harus melalui proses panjang yang penuh tantangan. Menurutnya, tantangan tidak boleh dihindari, tetapi harus diinventarisasi dan dihadapi dengan kesiapan serta strategi yang matang.

Beliau juga menekankan beberapa poin penting yang perlu menjadi pegangan bagi para kepala sekolah:
a. Siap menghadapi tantangan dalam setiap proses pendidikan.
b. Hambatan pasti ada, seperti keterbatasan sarana prasarana, siswa dengan permasalahan, hingga guru yang kurang disiplin, namun semua harus dihadapi dengan solusi dan semangat.
c. Efort (Usaha) adalah kunci keberhasilan. Setiap kegiatan jangan hanya berhenti pada output, tetapi harus berdampak nyata bagi peserta didik dan sekolah.
d. Kritikan harus dianggap sebagai sarana membangun, bukan sebagai serangan pribadi.
e. Success Order—menjadi pemimpin yang tidak hanya sukses secara kinerja, tetapi juga dicintai oleh bawahannya.

Selain pembinaan tentang kepemimpinan, Bapak Kadis juga menyampaikan beberapa kebijakan terbaru, di antaranya:

  1. SPMB 2025 = PPDB 2024.
    Pada tahun depan, sistem zonasi akan diganti menjadi sistem domisili. Sebelum menentukan daya tampung sekolah, perlu dilakukan analisis jumlah lulusan SD agar dapat memetakan potensi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMP secara akurat.

  2. Permendiknasmen Nomor 7 Tahun 2025.
    Dalam aturan baru ini, Calon Kepala Sekolah (CKS) yang telah memiliki sertifikat tetap harus mengikuti kembali tes substansi dan diklat dari awal.

Pada sesi diskusi, Kepala SMP Negeri 1 Jatigede, Bapak Royo Eko Wardoyo, mengajukan interupsi dan klarifikasi terkait Kepmendikdasmen Nomor 129 Tahun 2025, yang pada poin 3 menyebutkan bahwa seleksi substansi dan pelatihan bakal calon kepala sekolah yang dilakukan sebelum keputusan ini ditetapkan tetap diakui sebagai bagian dari proses penugasan calon kepala sekolah, sepanjang memenuhi ketentuan dalam keputusan tersebut.

Selain itu, Bapak Eko juga menyampaikan pertanyaan mengenai nasib empat orang Plt Kepala Sekolah yang masa tugasnya berakhir pada bulan Oktober ini. Menanggapi hal tersebut, Bapak Kadis menjelaskan bahwa Plt dapat diperpanjang kembali sebelum mendapatkan penetapan definitif.

Selain isu tersebut, Bapak Eka Ganjar juga menerima pertanyaan mengenai pelaksanaan SPMB di sekolah-sekolah yang berada di wilayah perbatasan antar kabupaten, seperti SMPN Surian (di bawah pimpinan Bapak Isnandar) dan SMPN 3 Jatigede (dipimpin Bapak Tata). Beliau menjelaskan bahwa kondisi ini memang menjadi tantangan tersendiri karena jumlah pendaftar dari wilayah perbatasan semakin menurun dari tahun ke tahun. Untuk mengatasinya, Bapak Eka menyarankan agar diadakan dialog dan koordinasi dengan sekolah-sekolah terdekat di kabupaten lain, guna mencari solusi bersama terkait penerimaan siswa baru.

Sementara itu, terkait permasalahan status tanah sekolah yang masih merupakan tanah desaBapak Eka Ganjar menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan akan berupaya membantu proses kepemilikan tanah tersebut agar bisa menjadi aset resmi sekolah. 

Kegiatan pembinaan ini berlangsung dengan penuh semangat, dialog terbuka, dan suasana kekeluargaan. Para kepala sekolah mendapatkan banyak pencerahan tentang arah kebijakan pendidikan Kabupaten Sumedang ke depan, serta motivasi untuk terus menjadi pemimpin pendidikan yang berkarakter, tangguh, dan berdampak positif bagi sekolahnya masing-masing.

Dokumentasi :



























Air Mata Sang Profesor, Thom Haye Menangis Usai Indonesia Gagal ke Piala Dunia

 

Foto : Tom Haye, sang profesor pengatur serangan Timnas Garuda

Jakarta - Thom Haye tak bisa menyembunyikan kesedihan usai Timnas Indonesia dibekuk Irak. Sang profesor pun meneteskan air mata. Penampilan apik Thom Haye tak cukup untuk membawa Timnas Indonesia meraih hasil terbaik saat melawan Irak. Hasil Timnas Indonesia vs Irak 0-1 setelah Zidane Iqbal mencetak gol pembeda pada menit ke-76.
Seperti yang diberitakan KOMPAS.com, laga Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Sabtu (11/10/2025) atau Minggu (12/10/2025) dini hari WIB itu pun berakhir dengan kepedihan bagi Timnas Indonesia. Kalah berarti masuk kotak. Ya, Timnas Indonesia mesti menutup perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 pun juga harus dikubur. Sebab, Timnas Indonesia hanya berakhir sebagai tim terbawah Grup B tanpa berhasil meraih poin. Kekalahan dari Irak tampak begitu menyesakkan bagi Thom Haye yang menyajikan penampilan apik.
Di media sosial, banyak bertebaran momen Haye tak mampu menahan kesedihan. Ia bercucuran air mata dan bahkan perlu ditenangkan oleh rekan-rekan setimnya. Ada momen ketika Haye mendapatkan rangkulan dari sang kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. Haye barangkali sadar bahwa mungkin ini jadi kesempatan terakhirnya menembus Piala Dunia bareng Timnas Indonesia. Haye kini berusia 30 tahun. Ketika Piala Dunia 2030 berlangsung, pria kelahiran Amsterdam tersebut bakal meniup lilin ulang tahun yang ke-35.
Kekecewaan dan kesedihan yang melanda Haye pun menjadi sangat beralasan. Apalagi, ia menyuguhkan performa bagus ketika melawan Irak. Situs Fotmob mencatat pemain beralias Sang Profesor itu mampu mengkreasi tiga peluang bagi Timnas Indonesia. Salah satu peluang terbaik yang lahir dari kecermatan Thom Haye melepas operan tentu muncul pada menit ke-14. Kala itu, operan tarik Thom Haye yang diarahkan kepada Mauro Zijlstra memicu kepanikan di kotak penalti Irak. Irak selamat berkat intersep cekatan dari sang pemain belakang.
Thom Haye berperan penting dalam menjaga aliran operan Timnas Indonesia, sekaligus menyajikan elemen kreativitas bagi tim. Ia merupakan pemain yang mengkreasi peluang terbanyak bagi Timnas Indonesia dalam laga kontra Irak.
Sumber berita : https://www.msn.com/id-id/berita/other/air-mata-sang-profesor-thom-haye-menangis-usai-indonesia-gagal-ke-piala-dunia/ar-AA1OilD8?ocid=socialshare 

Statistik Gila Trio Hubner, Ridho, dan Idzes! Patrick Kluivert Diminta Berhenti Denial Bagi Timnas Indonesia

 

Timnas Indonesia punya lini belakang yang tangguh di era Shin Tae-yong. (Instagram @justinhubner5)

Jakarta — Pertahanan Timnas Indonesia kembali jadi sorotan usai performa mengecewakan di bawah asuhan Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Publik menilai sang pelatih terlalu keras kepala karena mengabaikan bukti statistik yang menunjukkan betapa solidnya trio Justin Hubner, Rizky Ridho, dan Jay Idzes saat dimainkan bersama.

Seperti yang dilansir oleh JawaPos.com, d ata dari Seasia Goal memperlihatkan betapa luar biasanya performa Indonesia ketika tiga bek tangguh itu menjadi tulang punggung lini belakang. Dalam delapan laga terakhir yang melibatkan Hubner, Ridho, dan Idzes secara bersamaan, Indonesia mencatat tujuh kali clean sheet dan enam kemenangan. Angka itu bukan kebetulan. Kombinasi kekuatan fisik Hubner, ketenangan Ridho, dan kecerdasan membaca permainan Idzes membuat lini belakang Garuda nyaris tak tertembus. Publik pun mulai mempertanyakan keputusan Patrick Kluivert yang kerap meninggalkan formasi tiga bek tersebut.

Di tangan Shin Tae-yong, skema dengan trio CB itu terbukti kokoh dan efektif, bahkan menghadirkan rasa percaya diri luar biasa bagi para pemain. Rangkaian hasilnya pun impresif. Indonesia sukses menumbangkan Vietnam 1–0 di kandang, menghajar Vietnam 3–0 di Hanoi, dan menutup fase berikutnya dengan kemenangan 2–0 atas Filipina.

Kekuatan pertahanan itu juga terlihat saat menahan imbang Australia 0–0. Bahkan saat kalah 0–4 dari Jepang, permainan bertahan Indonesia masih menunjukkan struktur yang jauh lebih baik dibanding pertandingan-pertandingan terakhir bersama Kluivert. Setelah itu, Indonesia kembali membuktikan diri dengan kemenangan atas tim-tim kuat seperti Arab Saudi 2–0, Bahrain 1–0, dan China 1–0. Indonesia 1–0 Vietnam (Menang), Vietnam 0–3 Indonesia (Menang), Indonesia 2–0 Philippines (Menang), Indonesia 0–0 Australia  (Menang), Indonesia 0–4 Japan (Kalah), Indonesia 2–0 Saudi Arabia (Menang), Indonesia 1–0 Bahrain (Menang) dan Indonesia 1–0 China (Menang).

Semua laga itu memperlihatkan satu kesamaan: pertahanan solid dengan trio Hubner–Ridho–Idzes di jantung lini belakang. Tak heran jika banyak penggemar kini mendesak Kluivert berhenti “denial” terhadap fakta di lapangan. Seasia Goal bahkan menyindir keras, “Patrick Kluivert, stop denial! Stats don’t lie!”

Dalam unggahannya, Seasia Goal menilai keputusan Kluivert memaksakan formasi empat bek adalah langkah yang keliru. Skema itu membuat permainan Indonesia berantakan—tidak bertahan dengan baik, tidak menyerang dengan efektif. Kritik makin deras setelah laga terakhir Indonesia yang dianggap kacau tanpa arah permainan yang jelas. Seasia Goal menulis, “Kalau bukan karena penyelamatan Maarten Paes, Indonesia bisa kalah dengan selisih lima gol.”

 

Dua penalti yang dianggap “voucher” bahkan disebut menyelamatkan Indonesia dari kekalahan yang lebih memalukan. Situasi ini membuat publik kian kehilangan kesabaran terhadap eksperimen Kluivert. Kolom komentar pun dipenuhi suara netizen yang senada. “Hampir semua akun bola sepemikiran, yang beda cuma Patrick,” tulis seorang pengguna media sosial dengan nada frustrasi. Netizen lain menambahkan, “Sudah terbukti tangguh kalau tiga bek ini dimainkan. Kukira pasti dimainkan karena mereka dibawa, ternyata oh ternyata.”

Tak sedikit pula yang menyindir keputusan Kluivert mencoba formasi 4-3-3 di laga penting. “Patrick stop uji coba pemain di game,” tulis akun lain yang viral di kolom komentar. Eksperimen itu dianggap menghancurkan momentum positif yang sudah dibangun Shin Tae-yong sebelumnya. “Kok bisa sih coba-coba hal sepenting ini, PK merusak semua cita-cita timnas Indo lolos Piala Dunia,” keluh salah satu fans. Kekecewaan pendukung timnas semakin besar karena mereka merasa sudah memiliki kombinasi pertahanan terbaik yang seharusnya tidak diutak-atik lagi. Trio Hubner, Ridho, dan Idzes dianggap sebagai pondasi ideal bagi Timnas Indonesia saat ini.

Bagi banyak suporter, data sudah bicara lebih keras daripada opini. Tujuh clean sheet dalam delapan laga jelas bukan hasil kebetulan, apalagi ketika sebagian besar lawan yang dihadapi berasal dari Asia tingkat menengah ke atas. Kini publik menantikan bagaimana Kluivert merespons kritik tersebut jelang laga kontra Irak. Seasia Goal menulis dengan nada tajam, “Let’s see what Patrick does next against Iraq, any changes or same old story?”

Kalimat itu menggambarkan kekecewaan sekaligus harapan agar sang pelatih mau realistis melihat data. Bukan soal gaya bermain, tapi tentang efektivitas dan hasil nyata di lapangan. Dalam konteks Timnas Indonesia yang sedang berjuang di level tertinggi Asia, stabilitas pertahanan jadi hal krusial. Trio Hubner, Ridho, dan Idzes sudah membuktikan diri sebagai benteng tangguh yang sulit ditembus siapa pun.

Patrick Kluivert kini berada di persimpangan antara ego dan bukti. Publik hanya ingin melihat Timnas Indonesia tampil solid, menang, dan kembali membuat bangga seluruh rakyatnya—dengan formasi dan pemain yang sudah terbukti paling ampuh.

Sumber berita : https://www.msn.com/id-id/berita/other/statistik-gila-trio-hubner-ridho-dan-idzes-patrick-kluivert-diminta-berhenti-denial-bagi-timnas-indonesia/ar-AA1OcHAE?ocid=socialshare 


Skenario Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Usai Kalah dari Arab Saudi, Tak Cukup Kalahkan Irak

BERDUEL - Aksi penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen (tengah) saat berduel dengan pemain Arab Saudi pada laga perdana Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Timnas Indonesia kalah tipis 2-3. Indonesia masih berpeluang lolos meski kalah.

Jakarta - Berikut ini hitung-hitungan atau skenario Timnas Indonesia bisa lolos Piala Dunia 2025 setelah kalah dari Arab Saudi pada laga perdana Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Ternyata, kemenangan melawan Irak tak cukup menjamin bisa melenggang ke Piala Dunia 2026. Memang, peluang Jay Idzes dkk untuk lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar.

Seperti yang dilansir BANJARMASINPOST.CO.ID, hasil Timnas Indonesia vs Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Jeddah tadi malam berakhir dengan skor 2-3 untuk Green Falcon.Dalam laga ini, Timnas Indonesia unggul lebih dulu lewat gol penalti Kevin Diks pada menit ke-11. Arab Saudi menyamakan kedudukan di menit ke-17 via gol Saleh Abu Alshamat. Namun Arab Saudi berbalik unggul di menit ke-36 melalui gol penalti Feras Albrikan. Keunggulan 2-1 tuan rumah itu pun bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Albrikan mencetak gol kedua alias brace membuat Arab Saudi unggul 3-1. Di menit ke-88 Kevin Diks mampu memperkecil kedudukan lewat eksekusi penalti keduanyanya yang sukses menjebol gawang Arab Saudi. Atas kekalahan ini membuat Timnas Indonesia berada di dasar klasemen sementara Grup B dengan nir poin.

Sementara Arab Saudi melenggang ke puncak klasemen Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat. Sebagai informasi, hanya tim yang berhasil finis sebagai juara Grup dari ronde keempat akan mendapatkan tiket lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.

Sedangkan tim yang finis di posisi runner-up akan melanjutkan perjuangannya ke ronde kelima untuk mewakili Asia bertarung di babak play-off antar konfederasi.

Lalu bagaimana skenario kelolosan Timnas Indonesia setelah kalah tipis dari Arab Saudi di laga perdana?

Skenario Kelolosan Timnas Indonesia

Meski begitu peluang Timnas Indonesia untuk lolos masih terbuka lebar. Pasalnya masih ada dua pertandingan yang digelar di babak ronde keempat. Yakni duel antara Irak vs Timnas Indonesia pada Minggu (12/10/2025) pukul 02.30 WIB. Terakhir, laga pamungkas Grup B akan menggelar duel antara Arab Saudi vs Irak, pada Rabu (15/10) pukul 01.45 WIB.  Jika merujuk dari kondisi saat ini, mau tidak mau tim asuhan Patrick Kluivert wajib menang atas Irak.

Bahkan, Timnas Indonesia wajib mengalahkan Irak dengan marjin dua gol, seperti 2-0, 3-1, atau 4-2. Menang saja tidak cukup, Timnas Indonesia juga harus berharap Irak mampu mengalahkan Arab Saudi di laga pamungkas dengan margin satu gol, 1-0, 2-1, atau 3-2. Skenario ini akan membuat ketiga tim dari Grup B, yakni Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak bakal sama-sama memiliki koleksi tiga poin di klasemen akhir.

Meski begitu, Timnas Indonesia akan lolos sebagai juara grup lantaran unggul dalam hal produktivitas gol surplus 1 ketimbang Arab dan Irak nol. Dengan begitu, Timnas Indonesia akan lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.

Namun bagaimana jadinya jika Timnas Indonesia hanya mampu menang tipis atas Irak (selisih satu gol), sedangkan Irak menang tipis lawan Saudi (selisih satu gol)? Jika skenario tersebut terjadi maka, semua tim akan memiliki tiga poin dan selisih gol yang sama di klasemen akhir. Sehingga penentuan kelolosan akan ditentukan melalui poin fairplay alias kedisiplinan setiap tim di ronde keempat.

Sebagai informasi, penentuan kriteria peringkat klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan dilihat berdasarkan jumlah poin tertinggi. Namun jika ada dua tim atau lebih yang memiliki poin yang sama akan dilihat berdasarkan selisih gol dari semua pertandingan grup. Kemudian baru melihat dari jumlah pencetak gol tertinggi. Namun jika poin-poin di atas sama, maka akan dilihat ditentukan berdasarkan poin kedisiplinan.

Poin tersebut dinilai dari jumlah kartu kuning dan kartu merah di seluruh laga di ronde keempat. Rinciannya, kartu kuning -1 poin. Kartu merah tidak langsung/kartu kuning kedua -3 poin. Kartu merah langsung -4 poin. Kartu kuning dan kartu merah langsung -5 poin. Saat ini, sebanyak tiga pemain Timnas Indonesia sudah menerima kartu kuning saat melawan Arab Saudi. Ketiga pemain tersebut yakni Ragnar Oratmangoen, Marc Klok, dan Yakob Sayuri. Hal itu membuat poin kedisiplinan Timnas Indonesia saat ini -3.

Sedangkan penggawa Arab Saudi menerima satu kartu kuning (Hassan Al Tambakti), dan akumulasi kartu kuning berujung kartu merah (Mohamed Kanno). Sehingga poin kedisiplinan Arab Saudi -4. Atas kondisi tersebut membuat para pemain Timnas Indonesia pantang terpancing emosi di laga kedua nanti.

Selain wajib menang, Timnas Indonesia wajib main bersih, karena satu kartu kuning saja dapat merugikan Timnas Indonesia.

Klasemen Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ronde keempat

No. Nama Tim/Jumlah Main/Menang/Seri/Kalah/Gol-Kebobolan/Selisih Gol/Poin

1. Qatar                            /1/ 0 / 1 / 0 / 0-0 / 0 / 1

2. Oman                           / 1 / 0 / 1 / 0 / 0-0 / 0/ 1

3. Uni Emirat Arab            / 0 / 0 / 0 / 0 / 0-0/ 0 / 0

Klasemen Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ronde keempat

No. Nama Tim/Jumlah Main/Menang/Seri/Kalah/Gol-Kebobolan/Selisih Gol/Poin

1. Arab Saudi                     / 1 / 1 / 0 / 0 / 3-2/ +1 / 3

2. Irak                               /0 / 0 / 0 / 0 / 0-0 / 0 /    0

3. Indonesia                       / 1 / 0 / 0 / 0 / 2-3 / -1 / 0


Komentar Patrick

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor tipis 2–3 pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Meski kalah, skuad Garuda tampil penuh determinasi hingga menit terakhir dan sempat membuat tuan rumah kerepotan dengan permainan cepat dan keberanian mereka.

Pertandingan berlangsung panas dan penuh drama, diwarnai dua penalti, pemeriksaan VAR, hingga kartu merah di akhir laga.

Indonesia unggul lebih dulu lewat eksekusi penalti Kevin Diks di menit ke-11, namun Arab Saudi mampu membalikkan keadaan lewat gol Saleh Abu Al Shamat dan dua gol Firas Al Buraikan.

Penalti kedua Diks di menit ke-88 memperkecil kedudukan, tapi waktu tidak cukup bagi Indonesia untuk menyamakan skor.

Usai pertandingan, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyebut hasil tersebut tidak mencerminkan jalannya laga.

"Hasilnya buruk bagi kami. Inilah sepak bola. Kami memulai laga dengan baik, namun kebobolan melalui gol-gol yang sebenarnya bisa dihindari," kata Kluivert, dikutip dari Al Aawsat.

Ketika ditanya soal keputusan wasit dan sejumlah momen kontroversial yang melibatkan VAR, pelatih asal Belanda itu memilih untuk tidak memperkeruh suasana.

"Mereka menjalankan tugasnya dengan baik. Saya tidak melihat adanya kesalahan besar, jadi saya tidak punya alasan untuk mengomentari kinerja mereka," lanjutnya.

Pelatih asal Belanda itu juga tak mau mencari kambing hitam atas kekalahan timnya dengan situasi banyak pemain yang terlambat bergabung.

"Saya bukan pelatih yang mencari alasan, tetapi beberapa pemain tiba pada hari Selasa, dan ini tidak baik sebelum pertemuan penting seperti pertandingan Saudi,"

"Tetapi ini adalah fakta yang harus diterima, bahkan jika itu membuat segalanya lebih sulit bagi kami," kata Kluivert, dikutip dari Arriyadiyah.

Meskipun kecewa dengan hasil akhir, Kluivert tetap memuji mental dan konsistensi anak asuhnya. Ia menilai bahwa Garuda sudah menunjukkan perkembangan besar, terutama dalam penguasaan bola dan ketenangan menghadapi tekanan publik tuan rumah. Kini, ia akan fokus untuk mengalihkan perhatian ke laga selanjutnya, melawan Irak pada Minggu (12/10).

"Kami harus fokus pada pertandingan Sabtu depan melawan Irak," jelasnya.

Kekalahan di Jeddah memang menyakitkan, namun perjalanan Indonesia belum berakhir.  Skuad Garuda masih memiliki satu laga penentuan menghadapi Irak pada 12 Oktober mendatang.

Jika berhasil menang, Indonesia masih berpeluang besar menembus fase berikutnya asalkan finis di posisi runner up. Itu akan jadi sebuah pencapaian yang akan membawa Garuda selangkah lebih dekat menuju mimpi tampil di Piala Dunia.Di putaran keempat yang digabi menjadi dua grup, hanya tim di posisi teratas di setiap grup yang bisa bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara runner up grup ini akan bertemu dengan sesama peringkat dua dari grup A untuk memperebutkan hak yang akan mewakili Asia di babak play off antar konfederasi.

 

Sumber berita : https://banjarmasin.tribunnews.com/superball/1333388/skenario-timnas-indonesia-lolos-piala-dunia-2026-usai-kalah-dari-arab-saudi-tak-cukup-kalahkan-irak?page=4&s=paging_new.


Kecelakaan Maut di Sumedang, Sopir Angkot Tewas Diseruduk Dump Truk saat Cuci Angkot Depan Rumahnya

 

Foto : KECELAKAAN MAUT - Musibah kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Sumedang-Cirebon, tepatnya di Kampung Sukamulya, Desa Paseh Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Kamis (2/10/2025) sore.

SUMEDANG - Nasib tragis dialami Nana Sumarna, seorang sopir angkutan umum berpelat nomor Z 1922 CN. Ia hilang nyawa setelah diseruduk dump truk berpelat nomor E 8237 KV di Jalan Raya Sumedang-Cirebon. Kecelakaan maut tersebut tepatnya di Kampung Sukamulya, Desa Paseh Kidul, Kecamatan  Paseh, Kabupaten Sumedang.

Seperti yang dilansir TRIBUNJABAR.ID, musibah kecelakaan maut ini terjadi pada Kamis (2/10/2025) sore.

"Peristiwa kecelakaan ini terjadi sekira pukul 16.30 WIB," kata Kasat Lantas Polres Sumedang, AKP Dini Kulsum Mardiani, kepada Tribun Jabar.id.

Dini mengatakan, musibah kecelakaan ini terjadi saat kawasan tersebut tengah diguyur hujan.

Dalam kecelakaan ini, katanya, pengemudi angkutan umum asal Dusun Sukamulya, RT09/02 Desa Paseh Kidul, Kecamatan Paseh meninggal dunia setelah dihantam dump truk yang dikemudikan Adi Mulyadi.

"Korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat kejadian, korban tengah mencuci mobil di bahu jalan yang berlokasi di depan rumahnya," ucapnya.

Selain merenggut korban jiwa,  dua bantuan ruko yang berada di lokasi kejadian mengalami kerusakan akibat dihantam truk tanpa muatan ini.

"Dua mobil dan dua bangunan rusak. Jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umar Wirahadikusumah, Sumedang," katanya.

Olah TKP oleh Satlantas Polres Sumedang


Foto Polres Sumedang

Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Sumedang-Cirebon. Olah TKP adalah bagian dari penyelidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik, biasanya oleh kepolisian, untuk mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian.

Kasat Lantas Polres Sumedang, AKP Dini Kulsum Mardiani, kejadian maut ini berawal dari kendaraan dump truk berpelat nomor E 8237 KV yang dikemudikan Adi Mulyadi melaju dari arah Cirebon menuju arah Bandung. Kemudian, kata Dini, saat melintas di lokasi kejadian, dump truk tanpa muatan tersebut diduga hilang kendali.

"Diduga laju kendaraan dump truk hilang kendali, hingga menabrak korban tengah mencuci kaca mobil bagian belakang. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Dini kepada Tribun Jabar.id.

Ia mengatakan, insiden ini mengakibatkan mobil angkutan umum berpelat nomor Z 1922 CN yang sedang dicuci oleh korban terseret beberapa meter.

"Angkot terseret, dan dump truk tersebut terhenti setelah menabrak dua bangunan," ucapnya 

Diberitakan sebelumnya, nasib tragis dialami Nana Sumarna, seorang sopir angkutan umum berpelat nomor Z 1922 CN. Ia hilang nyawa  setelah diseruduk dump truk berpelat nomor E 8237 KV. Saat kejadian, korban tengah mencuci mobil di bahu jalan yang berlokasi di depan rumahnya.

 

Sumber berita :

https://jabar.tribunnews.com/sumedang/1149217/kecelakaan-maut-di-sumedang-sopir-angkot-tewas-diseruduk-dump-truk-saat-cuci-angkot-depan-rumahnya.

https://jabar.tribunnews.com/sumedang/1149226/kronologi-kecelakaan-maut-dump-truk-hantam-angkot-dan-dua-bangunan-di-sumedang-1-tewas.