Sumedang - Salah satu ikhtiar umat Islam dalam menghadapi musim panas atau kekeringan dalam jangka waktu yang lama adalah dengan menunaikan sholat istisqa untuk memohon hujan. Sama seperti ibadah sholat lainnya, menunaikan sholat istisqa juga dianjurkan melafalkan niat terlebih dahulu.
Mengingat kekeringan yang melanda Sumedang khususnya dan Jawa Barat pada umumnya tahun 2023 ini kondisinya lebih buruk dibandingkan kemarau di tiga tahun terakhir maka pada hari ini Minggu, 22 Oktober 2023 DKM Al-Mu'minun melaksanakan sholat Istisqo' yg diikuti oleh masyarakat Perum Citramas. Sholat dimulai pukul 07.30 dilaksanakan di lapang Perum Citramas dimana sebagai imamnya adalah Bp. Ustadz Abdulrahman dan bertindak sebagai khotib adalah Bp. Moenif Albadar (ketua DKM Al-Mu'minun).
Menurut data dari BMKG, puncak kemarau terjadi sekitar Agustus-September, sementara puncak El Nino terjadi sekitar Oktober-November. Fenomena El Nino ini menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di Sumedang, termasuk Waduk Jatigede Sumedang yg airnya sampai surut.
Sebagai umat muslim, kita dapat memanjatkan doa serta melakukan sholat istisqa untuk memohon hujan. Simak tata cara sholat istisqa dan niatnya untuk memohon hujan berikut ini.
Anjuran Sholat Istisqa
Dikutip dari situs Kemenag, sholat istisqa bermaksud untuk meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Sholat istisqa hukumnya sunnah muakkadah dan telah dilakukan sejak masa Rasulullah SAW.
فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن
Artinya: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rakaat bersama kita tanpa adzan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).
Hadits riwayat Aisyah Ra menyampaikan pelaksanaan sholat istisqa adalah ketika matahari telah muncul di atas permukaan bumi, tepatnya siang hari. Menurut pendapat para ulama, sholat istisqa juga masih boleh dilakukan hingga sore hari.
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW melakukan sholat istisqa setelah matahari terbit di atas permukaan bumi, sebagaimana yang dilakukan dalam salat Idul Fitri atau Idul Adha.
Niat Sholat Istisqa
Dikutip dari situs Kemenag, sebelum memulai sholat istisqa, berikut niatnya.
أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى
Arab latin: Ushallii sunnatal istisqaa'i rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku menyengaja sholat sunnah meminta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT." (niat sebagai makmum)
Tata Cara Sholat Istisqa
Dikutip dari laman Jabar Nahdlatul Ulama dan Baznas, berikut tata cara sholat istisqa:
- Niat
- Shalat dua rakaat.
- Rakaat pertama takbir 7 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
- Rukuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.
- Rakaat kedua takbir 5 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
- Duduk tahiyat akhir serta membaca bacaan tahiyat, tasyahud, dan shalawat seperti bacaan sholat wajib.
- Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.
- Dilanjutkan khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah shalat lebih utama.
- Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
- Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
- Perbanyak doa dalam khutbah kedua.
- Doa Sholat Istisqa Memohon Hujan
Doa 1
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِم
Arab Latin: Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.
Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi."
Doa 2
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
Arab Latin: Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn.
Artinya, "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan ."
Doa 3
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
Arab Latin: Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Artinya, "Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu ."
Doa 4
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
Arab Latin: Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.
Artinya, "Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu."
Doa 5
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
Latin: Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka.
Artinya, "Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu."
Doa 6
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Latin: Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā.
Artinya, "Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu."
Demikian informasi terkait tata cara sholat istisqa lengkap beserta niatnya untuk memohon hujan. Semoga bermanfaat, Lur!
Sumber : https://www.detik.com
0 comments:
Posting Komentar