PROGRAM TRANSFORMASI SEKOLAH SIMPATI (PTSS)

SMP NEGERI 3 CIMALAKA

Sekolah sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan sebuah tempat atau sarana bagi terselenggaranya proses pembelajaran. Sekolah dapat dipandang sebagai tempat untuk belajar, bermain, dan beribadah. Dengan demikian sekolah memiliki peran yang penting didalam pendidikan. Sekolah sebagai bagian dari system pendidikan haruslah diarahkan untuk menciptakan dan membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter baik yang mampu mengenal potensi-potensinya serta dapat mengembangkannya.

Menurut Maslow yang dikutip oleh Ricketts dalam artikel Some Educational Implications of The Humanistic Psychologist bahwa “proses pendidikan yang terpenting dalam melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya. Untuk itu pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif, yakni pendekatan yang berfokus pada potensi manusia dalam hal mencari dan menemukan kemampuan yang mereka miliki serta kemampuan tersebut dapat dikembangkannya” (http://www.teambuilding.guru.com).

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter siswa sangat penting untuk ditingkatkan. Dalam rangka pemulihan pembelajaran dan mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sumedang, dikembangkanlah Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS).

Adapun tujuan dari Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS) adalah :

1. Mendorong satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran dengan Paradigma Baru secara bertahap.

2. Mengoptimalkan berbagai jalur pengembangan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan

3. Mengoptimalkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler maupun projek penguatan Profil Pelajar Pancasila

4. Mendorong satuan pendidikan untuk memanfaatkan berbagai platform digital dalam memperlancar manajemen sekolah dan kegiatan pembelajaran

Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS) di Kabupaten Sumedang ini dalam bentuk :

(1) Tranformasi Kurikulum

Mendorong proses transformasi satuan Pendidikan agar dapat mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi satuan pendidikan dan potensi daerah

(2) Transformasi PTK

Mendorong proses transformasi pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat menjadi pemimpin pembelajaran untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan.

(3) Transformasi Digital

Mendorong proses transformasi digital satuan pendidikan agar dapat memanfaatan teknologi dalam menunjang efektivitas manajemen sekolah dan pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

(4) Transformasi Peserta Didik

Mendorong terwujudnya pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Pengembangan pendidikan karakter di SMP Negeri 3 Cimalaka sejalan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS) Kabupaten Sumedang dimana salah satu Transformasinya adalah Transformasi Peserta Didik di mana tujuannya mendorong terwujudnya pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif. Di SMP Negeri 3 Cimalaka, Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS) dilakukan oleh semua tingkatan baik kelas VII, VIII maupun kelas IX. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pendidikan karakter yang mengarah kepada penguatan profil pelajar Pancasila. Pengembangan pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama dari semua fihak baik orang tua, sekolah dan masyarakat. Tantangan saat ini dan ke depan adalah bagaimana kita mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihakan yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaan berperilaku sopan, santun, patuh, taat dan disiplin adalah refleksi dari pelaksanaan pendidikan karakter. Oleh karena itu implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini.

Keberhasilan pendidikan adalah terciptanya keadaan dimana semua potensi yang ada dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan itu bergantung pada keadaan lembaga pendidikan itu sendiri. Untuk menciptakan kondisi tersebut sangat diperlukan perhatian dan kepedulian semua elemen yang ada mulai dari pimpinan, guru, siswa dan masyarakat sebagai pendukung pendidikan. Tugas utama dari pendidikan adalah mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, dan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik di bidang akademik maupun non akademik. Salah satu penentu keberhasilan proses pendidikan di sekolah bergantung pada bagaimana seorang pemimpin berusaha mengatur dan mengorganisasikan setiap unsur dan sumber daya agar dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Proses mengatur dan mengorganisasikan segala sumber daya tersebut berkaitan dengan bagaimana pendekatan, strategi dan teknik kepemimpinan serta manajerial yang dilaksanakan seorang pemimpin dengan baik dan benar. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menjalankan fungsinya sebagai pemimpin (leader) dan manajer yang memiliki keterampilan manajerial baik dalam mempengaruhi, menggerakan, mengembangkan dan memberdayakan sebagai seorang pemimpin yang mampu meningkatkan kepemimpinan pembelajaran abad 21, dan dapat mengantarkan siswa menjadi generasi emas bangsa Indonesia yang dapat dibanggakan.

Aktualisasi dari pendidikan karakter selanjutnya dituangkan dalam visi, misi, motto dan program sekolah dengan mengusung nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila yakni Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif melalui proses pembiasaan dan pembudayaan, sehingga diharapkan mampu menghasilkan siswa SMP Negeri 3 Cimalaka yang Religius Berbudaya PASTI BEDA (Patuh, Agamis, Santun, Terampil, Inovatif, Berani dan Nyunda). Berkenaan dengan itu, maka kami berupaya untuk melaksanakan Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS) dengan judul “SMP Negeri 3 Cimalaka Religius Berbudaya PASTI BEDA” dalam 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila (Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME Dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis Dan Kreatif) dalam bentuk kegiatan :

1. Aktifitas Amaliyah Jum’at Pagi

2. Aktifitas Rabu Mengaji (RAME)

3. Aktifitas Senam Pagi

4. Aktifitas Aksi Bergizi

5. Aktifitas Kewirausahaan

1. DOKUMENTASI AKTIFITAS AMALIYAH JUM’AT PAGI

2. DOKUMENTASI AKTIFITAS RABU MENGAJI (RAME)

3. DOKUMENTASI AKTIFITAS SENAM PAGI

4. DOKUMENTASI AKSI BERGIZI

5. DOKUMENTASI KEWIRAUSAHAAN

6. DOKUMENTASI EKSPRESI SENI (EKSEN)

0 comments:

Posting Komentar