Tugu Binokasih Sumedang

Tugu Binokasih Sumedang adalah sebuah monumen selamat datang ke Kota Sumedang dari arah Bandung.

Daerah lingkungan Monumen Tugu Taman Endog

Ini merupakan daerah Taman Endog bagian Jembatan Pasifik

Masjid Agung Sumedang

Penampakan bagian atap Masjid Agung Sumedang.

Bendungan Jatigede Sumedang

Ini adalah penampakan bagian Bendungan Jatigede Sumedang.

Jans Park Sumedang

Salah satu bagian dari Jatinangor Park Nasional Sumedang.

Cara Menentukan Nomor Massa dan Nomor Atom dalam Ilmu Kimia

Cara menentukan nomor masa dan nomor atom adalah hal penting yang perlu dipahami dalam mata pelajaran ilmu kimia.

Dengan memahami cara tersebut, besaran nomor massa dan nomor atom dari suatu atom dapat ditentukan dengan mudah tanpa perlu kebingungan. Untuk mengetahui cara penentuan nomor massa dan nomor atom dalam ilmu kimia, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Atom

Sebelum memahami cara menentukan nomor massa dan nomor atom, pengertian dari atom adalah hal penting yang perlu dipahami terlebih dahulu. Dikutip dari buku IPA Kimia 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII yang ditulis oleh Lutfi, atom adalah partikel terkecil penyusun materi yang masih memiliki sifat sama dengan sifat materi tersebut.

Suatu atom biasanya terdiri dari tiga partikel utama. Partikel-partikel tersebut ialah proton, elektron, dan neutron. Berikut penjelasan masing-masing partikel: Proton adalah partikel penyusun suatu atom yang memiliki muatan positif. Elektron adalah suatu partikel yang terdapat dalam suatu atom yang bermuatan negatif. Neutron adalah suatu partikel yang ada di dalam atom yang tidak memiliki muatan sama sekali. Partikel-partikel ini sangat menentukan sifat dari suatu atom. Apabila atom bersifat netral, jumlah muatan positif atau proton dalam atom harus seimbang dengan muatan negatif atau elektron.

Jadi, dalam suatu atom netral, jumlah proton dan elektron haruslah seimbang. Jumlah muatan dalam suatu atom juga menentukan nomor massa dan nomor atom. Pengertian Nomor Massa dan Nomor Atom Dalam ilmu kimia, jumlah proton, elektron, dan neutron dapat menentukan nomor massa dan nomor atom dari suatu atom.

Dalam ilmu kimia, jumlah proton, elektron, dan neutron dapat menentukan nomor massa dan nomor atom dari suatu atom. Nomor massa dan nomor atom adalah dua nomor yang terdapat dalam suatu atom yang menggambarkan jumlah partikel yang termuat di dalam atom tersebut.

kangmas.eko73@gmail.com

FAKTA TOL CISUMDAWU

Fakta tol Cisumdawu yang Ternyata Tidak Sampai Dawuan, Diusulkan Ganti Nama Cisumjaya atau Cisumjati
MAJELENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Tol Cisumdawu ternyata tidak sampai Dawuan, Kabupaten Majalengka. Trase jalan bebas hambatan itu, berakhir di Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang. Bila disambungkan dengan Junction Dawuan, seluruh trase Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan juga berakhir di Km 152 Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali).

Menariknya, di lokasi itu dibangun Simpang Susun Dawuan atau yang kerap disebut Junction Dawuan, tetapi lokasinya ada di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Karenanya, warganet pun riuh di media sosial mempertanyakan penamaan tersebut. Lantaran Tol Cisumdawu memang tidak sampai Kecamatan Dawuan. Mereka juga melontarkan usulan agar jalan tol penghubung Bandung dan Majalengka itu, diganti saja namanya. Yakni Cisumjaya atau Cileunyi, Sumedang, Ujung Jaya. Atau, Cisumjati. Yang merupakan kependekan dari Cileunyi, Sumedang, Kertajati. Mengutip dokumen pemberitaan Antara, pada tahun 2017 Kementerian PUPR memang melakukan evaluasi terkait dengan trase main road Tol Cisumdawu. Perubahan trase main road terjadi di Seksi 5 sampai dengan 6. Sehingga turut mengubah lansekap ruas jalan tol tersebut. Sedangkan mengutip sejarah Tol Cisumdawu, diketahui bahwa peletakan batu pertama proyek tol tersebut sudah dilakukan pada tahun 2011 oleh Menteri PUPR Djoko Kirmanto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. BACA JUGA:HORE! Menembus dan Membelah Bukit, Tol Terindah di Indonesia Ditargetkan segera Selesai Pada saat itu, proyek pengusahaan jalan tol itu, sudah bernama Tol Cisumdawu atau Cileunyi, Sumedang, Dawuan. Pada tahun 2013, dilakukan peninjauan lapangan oleh Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar. Saat peninjauan itu, wagub meminta agar jalan tol selesai di tahun 2016. Sebab, diperlukan untuk menunjang akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Sayangnya, akses tol itu gagal selesai sesuai dengan target. Bahkan, BIJB Kertajati justru lebih dahulu jadi dan beroperasi tanpa dukungan akses jalan tol. Sehingga kurang optimal dalam melayani penerbangan penumpang.

Bupati Sumedang Bangga Aplikasi e-Simpati Dilirik Menkes

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG — Dalam upaya penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Jawa Barat, mengembangkan aplikasi e-Simpati (Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi). Aplikasi tersebut dilirik menteri Kesehatan (menkes) untuk diuji coba di kabupaten/kota lain. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, aplikasi e-Simpati mendata kasus stunting secara lebih akurat karena disertai nama dan alamat. Bupati pun bangga aplikasi penanganan stunting ini akan diuji coba untuk dimanfaatkan di daerah lain. “Dan Sumedang ini dikatakan Pak Menteri Kesehatan bisa menjadi percontohan penanganan stunting,” kata Bupati.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Kabupaten Sumedang, Jumat (10/2/2023), untuk melihat langsung upaya penanganan stunting di sana. Menurut Bupati, kehadiran Menkes yang mengapresiasi aplikasi e-Simpati dapat menjadi motivasi bagi Kabupaten Sumedang. “Saya sangat bersyukur dengan hadirnya Pak Menteri. Kami diberikan saran dan masukan, dan ini menjadi motivasi sendiri bagi kami untuk lebih baik,” ujar Bupati. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku datang ke Sumedang untuk melihat penanganan stunting. “Jadi, saya ingin datang dan melihat langsung apa yang dilakukan Kabupaten Sumedang dan bisa membantu terkait apa saja yang dibutuhkan Sumedang dalam penurunan angka stunting ini,” kata Menkes.

Dalam upaya penanganan permasalahan kasus kekurangan gizi kronis itu, Menkes melihat Pemkab Sumedang memanfaatkan platform digital. Ia menilai, pengembangan aplikasi tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Sumedang dalam penanganan stunting. “Aplikasi yang dimiliki Kabupaten Sumedang ini merupakan platform digital yang terbaik dan luar biasa,” ujar Menkes. Menkes pun meminta izin kepada Bupati Sumedang untuk menguji coba aplikasi e-Simpati di 50 kabupaten/kota lain. Sasarannya, kata dia, daerah dengan kasus stunting yang terbilang tinggi. Terkait stunting, menurut Menkes, pemerintah pusat pun tengah berupaya memperbarui Satu Data Indonesia. Dengan itu, kata dia, nantinya pemerintah bisa memiliki data yang pasti. “Termasuk di Kemenkes sendiri, kami memiliki Satu Data Kesehatan dan kita ingin memastikan data,” kata Menkes.

Sumber penulis : https://repjabar.republika.co.id/berita/rpyccw432/bupati-sumedang-bangga-aplikasi-esimpati-dilirik-menkes

Komitmen Jusuf Hamka kepada UMKM di Cadas Pangeran Sumedang

Sumedang - Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka berkomitmen memperhatikan nasib pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sepanjang Kawasan Jalan Cadas Pangeran yang terkena dampak Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). "Kita akan memperhatikan UMKM yang ada di Sumedang, terutama yang terdampak oleh tol, terutama yang ada di sepanjang Jalan Cadas Pangeran, nanti akan kita tarik ke dalam rest area," ungkap Jusuf Hamka disela pertemuannya dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (9/2/2023). Terkait komitmennya itu, Jusuf Hamka akan membangunan sebuah kawasan rest area cukup luas di Tol Cisundawu. Rest area tersebut berjumlah dua rest area yang berada di kiri-kanan Tol Cisundawu. "Rest area ada dua di kiri-kanan (Tol Cisumdawu) kita sedang mempelajari, karena kalau kita bikin terlalu dekat nanti pasarnya tidak efektif, jadi baiknya kita bikin satu (di kiri dan kanan Tol Cisumdawu) tetapi komplit sehingga menjadi tujuan wisata di sana," terangnya.

Dalam menjalankan rencananya itu, ia tidak akan sendirian. Ia akan menggaet atau bekerjasama dengan BUMD Kabupaten Sumedang. "Tapi kita tidak mau sendiri, kita mengajak BUMD untuk bersama-sama sebagai shareholder (pemegang saham)," ucapnya. Sementara terkait progres pembangunan Tol Cisumdawu sendiri, dikatakan Jusuf, saat ini pembangunan Tol Cisumdawu baru selesai hingga Seksi 3. Sementara untuk sisanya atau Seksi 4, Seksi 5 dan Seksi 6 akan terus dikebut untuk pembangunannya.

Menurutnya hal terpenting selain dari mengejar target penyelesaian adalah menjaga mutu atau kualitas dari jalan itu sendiri. "Kalau cuacanya panas kita bisa ngebut (pembangunannya). Tapi kalau cuacanya hujan, kita harus, bukan hanya menguber waktu, tetapi yang penting perlu menjaga mutu, kalau kita menguber waktu terus kita korbankan mutu nanti ini bahaya," paparnya. Ditanya ada berapa gerbang Tol Cisumdawu yang akan disediakan, Jusuf menyebut terkait hal itu dirinya akan mengikuti sebagaimana permintaan dari Bupati Sumedang. "Tergantung Pak Bupati maunya berapa deh, pokoknya kita ikut, yang penting bisa memutar roda ekonomi di situ," terangnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan maksud kedatangan Jusuf Hamka untuk mendiskusikan rencana pengembangan ekonomi di Kawasan Tol Cisundawu. Salah satunya pengembangan ekonomi bagi UMKM. "Jadi meminimalisir dampak keberadaan tol tapi memanfaatkan peluang (ekonomi) di Kawasan Jalan Tol Cisumdawu," terangnya. Dony menambahkan, salah satunya rencana pembangunan rest area terbaik di Indonesia. "Di sana nantinya akan ada masjidnya, UMKM-nya serta akan melibatkan Pemerintah Daerah melalui BUMD-nya," ujarnya. (iqk/orb)

Baca artikel detikjabar, "Komitmen Jusuf Hamka kepada UMKM di Cadas Pangeran Sumedang" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6560557/komitmen-jusuf-hamka-kepada-umkm-di-cadas-pangeran-sumedang.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Jusuf Hamka Akan Bangun Rest Area Ikonik di Tol Cisumdawu

Sumedang - Salah satu rest area megah akan dibangun di Kawasan Jalan Tol Cisundawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Rest area tersebut nantinya akan menjadi ikon baru bagi Kabupaten Sumedang. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka menanggapi pemaparan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (9/2/2023). "Kami mempunyai komitmen yang sama, Bupati mengatakan bahwa 'kita harus bangun', nah saya melengkapi, bukan hanya bangun tapi kita buat Sumedang menjadi ikon. Walaupun berada di Kabupaten tapi jadi ikon nusantara," terang Jusuf.

Jusuf menyebut pihaknya akan membangun sebuah rest area cukup luas yang sekaligus menjadi destinasi wisata, yakni wisata religi dan wisata belanja. Rest area tersebut berjumlah dua yang berada di kiri-kanan Jalan Tol Cisumdawu. "Rest area ada dua di kiri-kanan (Tol Cisumdawu), kita sedang mempelajari. Karena kalau kita bikin terlalu dekat, nanti pasarnya tidak efektif. Jadi baiknya kita bikin satu (di kiri dan kanan Tol Cisumdawu), tetapi komplit, sehingga di sana jadi tujuan wisata," terangnya.

Jusuf menjelaskan rest area tersebut nantinya akan menampung sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terutama yang terdampak Tol Ciaundawu yang berada di sepanjang Kawasan Jalan Cadas Pangeran. "Kita akan memperhatikan UMKM yang ada di Sumedang, terutama yang terdampak oleh tol, terutama yang ada di sepanjang Jalan Cadas Pangeran, nanti akan kita tarik ke dalam rest area," ungkap Jusuf. Sementara terkait progres pembangunan Tol Cisumdawu sendiri, dikatakan Jusuf, saat ini pembangunannya baru selesai hingga Seksi 3. Sementara untuk sisanya atau Seksi 4, Seksi 5 dan Seksi 6 akan terus dikebut untuk pembangunannya.

Namun menurutnya, hal terpenting selain dari mengejar target penyelesaian adalah menjaga mutu atau kualitas dari jalan itu sendiri. "Kalau cuacanya panas kita bisa ngebut (pembangunannya). Tapi kalau cuacanya hujan, kita harus, bukan hanya menguber waktu, tetapi yang penting perlu menjaga mutu. Kalau kita menguber waktu, terus kita korbankan mutu, nanti ini bahaya," paparnya.

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjelaskan maksud dari kedatangan Jusuf Hamka adalah untuk mendiskusikan rencana ke depan terkait pengembangan Kawasan Jalan Tol Cisumdawu. "Kemudian bagaimana komitmen Pak Jusuf Hamka dalam membantu mengembangkan ekonomi Sumedang, UMKM Sumedang serta meminimalisir dampak, tapi memanfaatkan peluang yang ada di jalan tol," paparnya. Dony melanjutkan, salah satunya adalah terkait dengan rencana pembangunan rest area terbaik di Indonesia. "Jadi nanti di sana ada masjidnya, ada UMKM-nya dan akan melibatkan Pemerintah Daerah melalui BUMD," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Dony pun memberi usulan kepada Jusuf Hamka terkait rencana pembangunan Masjid Babah Alun, agar dibangun di kawasan dekat jembatan tol Panyindangan. Lengkap dengan konsep wisata religinya. "Sekaligus di sana dibuat konsep wisata religi, ada masjid dan ada sungai, dan tadi mendapat respons dengan baik (dari Jusuf Hamka)," terang Dony.

Jusuf Hamka Terpukau Potensi Sumedang

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menerima kunjungan dari Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) atau Bos Jalan Tol Cisumdawu, yakni Jusuf Hamka, Kamis (9/2/2023) sore. Selepas berbincang-bincang, Dony pun mengajak Jusuf Hamka ke ruangan Command Center untuk memperlihatkan potensi yang dimiliki Kabupaten Sumedang melalui data yang ditampilkan dalam layar besar. Jusuf Hamka pun tampak asik saat mendengarkan pemaparan dari Bupati Dony. Seiring, layar besar menampilkan beberapa gambaran tentang Sumedang.

Seusai pertemuan, Jusuf Hamka pun mengungkapkan pandangannya tentang apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang di bawah kepemimpinan Bupati Dony Ahmad Munir. "Ini mah biasa-biasa saja kalau kata orang tapi kalau kata saya luar biasa, orang boleh bilang biasa-biasa saja tapi bagi saya luar biasa," ungkap Jusuf Hamka. Menurutnya, data yang begitu lengkap merupakan salah satu bentuk kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. "Ini wujud kepedulian, ini sangat peduli makanya ada datanya," ujarnya. Jusuf pun mengungkapkapkan pandangannya tentang potensi yang dimiliki Kabupaten Sumedang. "Keramahan, kesantunan, kebaikan, dan saya yakin Kabupaten Sumedang akan jadi alternatif (tujuan wisata) selain Bandung untuk di Jawa Barat, apalagi nanti akan berkolaborasi di tempat rest area," tuturnya.

Seperti diketahui, Jusuf Hamka berencana akan membangun salah satu rest area termegah di Kawasan Jalan Tol Cisundawu ( Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Rest area tersebut nantinya akan menjadi ikon baru bagi Kabupaten Sumedang. Ia pun menutup perbincangan dengan komitmen yang akan dilakukannya bagi kemajuan Kabupaten Sumedang. "I will make best of the best for Sumedang (saya akan melakukan terbaik dari yang terbaik untuk Sumedang)," ucapnya

Sementara terkait progres pembangunan Tol Cisumdawu sendiri, saat ini baru rampung hingga Seksi 3. Sementara untuk sisanya atau Seksi 4, Seksi 5 dan Seksi 6 masih terus dikebut dalam pembangunannya. (iqk/orb)

Baca artikel detikjabar, "Jusuf Hamka Akan Bangun Rest Area Ikonik di Tol Cisumdawu" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6560726/jusuf-hamka-akan-bangun-rest-area-ikonik-di-tol-cisumdawu.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Pria Berpisau Ditemukan Tewas di Kebun Singkong Sumedang

Sumedang - Seorang pria ditemukan tewas di wilayah Pasarburung, Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jumat (10/2/2023). Pria tersebut tewas diduga mengalami luka tusuk. Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan membenarkan terkait kasus penemuan tewasnya seorang pria di Desa Ujungjaya. Temuan tersebut berawal dari informasi warga yang melaporkan kepada petugas Polsek Ujungjaya pada sekitar pukul 06.30 WIB.

"Warga melaporkan menemukan mayat laki-laki di kebun singkong," ungkap Indra kepada detikJabar di Mako Polres, Jumat (10/2/2023). Atas laporan tersebut, petugas dari Polsek Ujungjaya bersama Tim Inafis Polres Sumedang langsung mendatangi lokasi untuk melaksanakan Tindak Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) dan olah TKP. "Berdasarkan olah TKP, awal yang bisa diinformasikan adalah mayat tersebut berusia sekitar 38 sampai 40 tahunan dan ciri-ciri fisik ditemukan beberapa luka di tubuhnya, termasuk diduga seperti luka tusuk dan dari mayat itu ditemukan sedang memegang pisau," paparnya. Indra melanjutkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengetahui ada tidaknya tindak pidana di dalamnya "Sejauh ini ada beberapa orang di sekitar TKP yang diperiksa sebagai pemeriksaan awal," ujarnya.

Indra mengimbau kepada warga untuk tidak mengemukakan opininya terlebih dahulu terkait peristiwa tersebut, lantaran pihak kepolisian akan berupaya mengungkap secepatnya atas kasus tersebut. "Kita harapkan juga jangan dulu berucap atau beropini terlebih dahulu karena dari pihak kepolisian, kita dengan secepatnya akan mengungkap kejadian itu," paparnya. (mso/mso)

Baca artikel detikjabar, "Pria Berpisau Ditemukan Tewas di Kebun Singkong Sumedang"

Selengkapnya https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-6562032/pria-berpisau-ditemukan-tewas-di-kebun-singkong-sumedang.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Menapaki Jejak Prabu Tajimalela di Puncak Gunung Lingga Sumedang

Sumedang -

Prabu Tajimalela menjadi sosok penting bagi masyarakat Kabupaten Sumedang. Sebab, sosok inilah yang mencetuskan nama Sumedang Larang pada saat masih zaman kerajaan. Namanya masih dikenang bahkan diabadikan menjadi salah satu nama perguruan pencak silat dan nama-nama lainnya di Jawa Barat. Salah satu petilasan Prabu Tajimalela yang sering didatangi pengunjung adalah yang berada di puncak Gunung Lingga atau di dekat Dusun Sempurmayung, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Di sana terdapat sebuah tumpukan bebatuan yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Prabu Tajimalela atau sebagian warga mengenalnya dengan istilah ngahiyang.

Kawasan petilasan Tajimalela sendiri ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Hal itu sebagaimana plang besi yang terpampang di lokasi tersebut. Namun, bagi pengunjung yang ingin ke petilasan dibutuhkan sedikit usaha. Sebab, pengunjung akan memasuki kawasan hutan serta dihadapkan dengan medan cukup menantang, yakni menapaki 460 anak tangga sebelum sampai ke puncak Gunung Lingga atau tempat petilasan itu berada. Dari informasi yang dihimpun, puncak Gunung Lingga berada di ketinggian kurang lebih 1.200 meter dpl (di atas permukaan laut).

Salah seorang petugas dari BPCB Banten, Didi Suandi (47) menuturkan kawasan Gunung Lingga menjadi tempat terakhir bagi Prabu Tajimalela melakukan pertapaannya setelah menyelesaikan pertapaan di Gunung Simpai yang berada di wilayah Cibugel, Sumedang. "Di sini eyang Prabu (Tajimalela) harus tapa brata terakhir, dan sama anak-anaknya saat itu disangkanya bahwa eyang Prabu Tajimalela ini sudah meninggal, tapi saat di lihat ke lokasi ternyata eyang Prabu sudah tidak ada," tutur Didi kepada detikJabar di lokasi, Jumat (20/1/2023). Didi mengungkapkan, petilasan Prabu Tajimalela sendiri dulunya dinamai sebagai makam watu. Hal itu tidak lain lantaran dikelilingi oleh bebatuan. Dari bebatuan-bebatuan itu, sambung Didi, ada diantaranya bebatuan yang menjadi makam Tajimalela. Bebatuan tersebut yakni bebatuan yang memiliki dua tengger atau tutungul. "Kemudian ada batu lainnya, yakni batu tempat bertapa dan batu tempat bersembahyangnya Prabu Tajimalela," ujarnya.

Petilasan Tajimalela sering dikunjungi oleh para peziarah terutama pada waktu-waktu tertentu. Sementara pada hari biasa pengunjung yang datang kurang lebih 5 orang. "Pengunjung ramainya itu biasanya pas bulan mulud dan kliwonan, ada sekitar 60 orangan, kalau hari biasa 5 orangan lah setiap harinya," ujarnya. Bagi pengunjung yang ingin berziarah ke petilasan Prabu Tajimalela tiket masuknya hanya ditarif sebesar Rp 2 ribu. Selain petilasan, di sana juga terdapat sebuah Tugu Ikrar dari Prajurit Yonif 202/Tajimalela. Salah satu bunyinya adalah Kami Prajurit Yonif 202/TM Adalah Insan Hamba Tuhan yang Bertaqwa. Di sana juga terdapat beberapa bangunan rumah sederhana untuk tempat berteduh dan beristirahat bagi pengunjung yang datang. Lokasi petilasan Prabu Tajimalela sendiri diperkirakan berjarak 26 kilometer dari Alun-alun Sumedang. Ada dua pilihan akses jalan.

Pertama, dari jalan Raya Sumedang - Wado, seusai tiba di Kecamatan Cisitu, pengunjung bisa mengarahkan kendaraannya menuju ke Kasongambang, Ramoseh - Batudua - Cimarga.

Sementara akses jalan kedua, masih dari Jalan Raya Sumedang - Wado, seusai tiba di kawasan Kecamatan Cisitu atau di Desa Cinangsi ambil jalur menuju ke Pasiringkig - Ciumpleng - Cimarga. Menurut informasi dari warga, pengunjung alangkah baiknya melalui akses jalan yang pertama. Sebab, selain dapat dilalui dua unit kendaraan roda empat, akses jalannya terhitung baik meski ada beberapa ratus meter masih berupa bebatuan saat akan tiba ke dusun terdekat dengan lokasi.

Baca artikel detikjabar, "Menapaki Jejak Prabu Tajimalela di Puncak Gunung Lingga Sumedang"

selengkapnya https://www.detik.com/jabar/wisata/d-6527211/menapaki-jejak-prabu-tajimalela-di-puncak-gunung-lingga-sumedang.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/