Tugu Binokasih Sumedang

Tugu Binokasih Sumedang adalah sebuah monumen selamat datang ke Kota Sumedang dari arah Bandung.

Daerah lingkungan Monumen Tugu Taman Endog

Ini merupakan daerah Taman Endog bagian Jembatan Pasifik

Masjid Agung Sumedang

Penampakan bagian atap Masjid Agung Sumedang.

Bendungan Jatigede Sumedang

Ini adalah penampakan bagian Bendungan Jatigede Sumedang.

Jans Park Sumedang

Salah satu bagian dari Jatinangor Park Nasional Sumedang.

Kemendikdasmen Akan Umumkan Kebijakan Baru terkait Guru di Hari Guru Nasional

 


Sumedang - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan baru yang menyangkut para guru. Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kebijakan tersebut akan diumumkan di puncak perayaan Hari Guru Nasional pada 28 November 2024, yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Akan ada beberapa pengumuman kebijakan yang mungkin akan membawa angin segar buat para guru," kata Fajar saat ditemui di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 22 November 2024.

Seperti yang dilansir dari TEMPO.CO, Fajar mengatakan, kebijakan ini didasarkan pada berbagai masukan dan keluhan yang diserap dari para guru. Salah satu isu utama yang dia soroti adalah beban administratif guru sehingga proses mengajar jadi tidak efektif.

Persoalan beban administratif ini, kata Fajar, mungkin menjadi mayoritas keluhan dari para guru. "Bagaimana mereka selama ini terbebani beban administratif. Jadi, kami akan ada komitmen meringankan beban guru untuk tidak terlalu terbebani dengan kewajiban administratif," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kebijakan lain yang dihadirkan untuk para guru, Fajar enggan membocorkan detailnya. Namun, dia memastikan kebijakan tersebut akan mencakup solusi untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan mengatasi permasalahan struktural yang selama ini ada.

"Ya, tentu soal kesejahteraan. Kalau ada bocor alusnya, nanti enggak kejutan dong. Nanti mungkin akan diumumkan oleh Pak Presiden atau paling tidak oleh Pak Abdul Mu'ti," kata Fajar.

Dia menyebut, proses perumusan kebijakan buat para guru ini juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk unsur guru dan dinas pendidikan. Tetapi sebenarnya, kata Fajar, keluhan-keluhan para guru cukup bisa kita dilihat melalui media sosial serta di perbincangan yang ada selama ini.

"Jadi, itu yang kami sikapi. Kami mencoba mengatasi persoalan guru ini kan sangat kompleks, satu persatu kita urai," kata Fajar.

Untuk itu, Fajar meminta publik untuk menunggu hingga diumumkan pada 28 November 2024. "Mohon bersabar, satu dulu, dua dulu. Mungkin akan ada dua-tiga kabar baik yang akan disampaikan oleh Pak Abdul Mu'ti nanti pada waktunya," ujarnya.

Sumber Berita : Kemendikdasmen Akan Umumkan Kebijakan Baru terkait Guru di Hari Guru Nasional

Ketika Ole Gunnar Solskjaer Unggah Cerita Selebrasi Marselino Ferdinan pada Laga Indonesia vs Arab Saudi


SumedangMantan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mengunggah foto selebrasi Marselino Ferdinan pada laga Indonesia vs Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia mengunggah foto tersebut melalui akun resmi Instagram pribadinya @official.solskjaer pada Selasa, 19 November 2024.

Seperti yang dilansir TEMPO.CO, buat Solskjaer, penampilan Marselino dalam laga tersebut terbilang impresif. “Does anyone know this kid? He was the most impressive player on the qualifying chart today. I heard that this boy played in one of England competition. (“Ada yang kenal anak ini? Dia pemain paling mengesankan di babak kualifikasi hari ini. Kudengar anak ini bermain di salah satu kompetisi Inggris.),” tulis Solskjaer dalam unggahan ceritanya.

Setelah mengunggah cerita dan foto tersebut, sebuah akun penggemar Manchester United, @All_manchester_united_news merespons. Akun ini membalas pertanyaan Solskjaer dan mengklaim bahwa Marselino Ferdinan adalah pemain sepak bola asal Malaysia.

Sir, we are united fans from Malaysia. He is our player. Come to Malaysia and meet another player that is good too. (Sir, kami adalah penggemar United dari Malaysia. Dia adalah pemain kami. Datanglah ke Malaysia dan temui pemain lain yang juga hebat),” tulis akun tersebut.

Lucunya, Solskjaer membagikan pesan tersebut melalui unggahan cerita berikutnya. “Some people told me, football player that I’ve posted is from Malaysia. (Beberapa orang mengatakan pada saya bahwa pemain sepak bola yang saya posting berasal dari Malaysia. Congratulations),” tulis Solskjaer sambil menyertakan gambar bendera Malaysia.

Marselino Ferdinan Gemilang


Penampilan Marselino Ferdinan pada laga Indonesia vs Arab Saudi juga cemerlang. Pemain yang kini membela klub Oxford United FC tersebut memborong dua gol kemenangan skuad Garuda dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 19 November 2024.

Selain berselebrasi menutup mulut, pemain berusia 20 tahun tersebut juga melakukan selebrasi ikonik dengan berlari ke arah sudut lapangan dan duduk di sala satu bangku ball boy.

Marselino, yang menajdi pemain terbaik dalam laga tersebut, mengatakan bahwa urusan mencetak gol bukan semata-mata usaha pribadi, melainkan hasil kerja keras skuad di bawah asuhan Shin Tae-yong. Ia juga menekankan pentingnya menerapkan taktik dari pelatih.

“Saya yakin dari diri sendiri bahwa saya siap untuk dimainkan jadi starter, itu penting. Dan saya secara natural, kalau tahu dari dulu saya juga punya ketenangan dan kepercayaan diri. Jadi momen gol pertama sangat penting buat saya, saya melepas semua, bebannya, mulai dari situ saya mulai menemukan diri saya sebenarnya,” kata pemain berusia 20 tahun itu.

Sumber Berita : Ketika Ole Gunnar Solskjaer Unggah Cerita Selebrasi Marselino Ferdinan pada Laga Indonesia vs Arab Saudi ditulis oleh BAGUS PRIBADI





Ranking FIFA Timnas Indonesia Diprediksi Melesat 5 Peringkat usai Bekuk Arab Saudi

 


SumedangTimnas Indonesia diprediksi mengalami lonjakan peringkat dalam ranking FIFA setelah menundukkan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

Seperti yang dilansir di Bisnis.comTimnas Indonesia menggasak Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam matchday keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024) malam. 

Marselino Ferdinan mencetak dwigol pada menit ke-32 dan 57 untuk membawa Garuda mencakar Elang Hijau. Kemenangan itu memmbawa Indonesia naik ke posisi 3 klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan koleksi 6 poin dari 6 laga.

Selain peningkatan peringkat di tabel klasemen, Timnas Indonesia juga diprediksi melesat dalam ranking FIFA terbaru. Dikutip dari akun X @FootyRankings, Timnas Indonesia akan mendapat tambahan 19,16 poin setelah menang atas Arab Saudi.

Perhitungan poin melihat ranking tim yang dikalahkan dan skor pertandingan. Jika mampu mengalahkan tim yang punya ranking FIFA lebih tinggi, maka makin banyak poin yang didapat. 

Arab Saudi saat ini menempati posisi ke-57 dan Indonesia di peringkat ke-132 dalam ranking FIFA usai pertandingan matchday kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11/2024). Dengan tambahan poin usai laga kontra Arab Saudi, Timnas Indonesia diprediksi mengalami lonjakan 5 peringkat ke ranking 127 dunia. 

Skuad Garuda diproyeksikan mencatat 1.135,11 poin setelah ditambah poin pertandingan kontra Arab Saudi. Di sisi lain, kekalahan dari Indonesia membuat Arab Saudi kehilangan 19,16 poin dan merosot ke posisi 60 ranking FIFA dengan mengumpulkan nilai total 1.406,56 poin. 

Timnas Indonesia masih bisa mendulang pundi-pundi poin karena masih ada 4 pertandingan lagi yang akan dilakoni di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Selain berburu kemenangan untuk lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia juga mengais poin untuk mengerek posisi di ranking FIFA.

Penulis : Taufan Bara Mukti - Bisnis.com



Pertama Kali Kalah dalam Sejarah, Media Arab Saudi Sindir Timnas Indonesia Rasa Belanda

 


Sumedang Media Arab Saudi Aawsat, memberitakan hasil Timnas Indonesia vs Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan menyindir para pemain keturunan Belanda.

Seperti yang dilansir Bisnis.comTimnas Arab Saudi harus menelan pil pahit setelah takluk 0-2 di markas Timnas Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi itu mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya itu adalah kemenangan pertama Tim Garuda sepanjang sejarah pertemuan kontra Arab Saudi.

Media Arab Saudi, Aawsat, juga memberitakan bahwa kemenangan Timnas Indonesia adalah "kejutan".

Namun demikian, media tersebut juga membahas asal-usul pemain Timnas Indonesia yang banyak diisi pemain keturunan.

Aawsat pun memberi judul "Kemenangan mengejutkan Timnas Indonesia yang punya cita rasa Belanda" untuk ulasan hasil pertandingan Indonesia vs Arab Saudi.

Tulisan Aawsat tak sepenuhnya salah. Sebab dalam tim Merah Putih saat ini banyak pemain berdarah Belanda seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk, dan lain-lain.

Meski begitu yang harus digarisbawahi adalah pemain-pemain berdarah Belanda ini diiznkan secara resmi oleh FIFA untuk membela Timnas Indonesia.

Para pemain keturunan telah menjalani proses naturalisasi dan melakukan perpindahan federasi sepak bola seperti yang disyaratkan FIFA.

Artinya, pemain-pemain berdarah Belanda di Timnas Indonesia sah dan legal untuk bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terlepas dari sindiran tentang pemain keturunan Belanda di Timnas Indonesia, kekalahan itu membuat posisi Arab Saudi makin sulit.

The Green Falcons tercatat sudah 3 kali gagal mencetak gol dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain itu Arab Saudi juga harus turun ke posisi 4 setelah disalip Indonesia. Kedua tim sama-sama punya 6 poin namun Garuda unggul produktivitas gol dan head to head.

Sumber berita : Pertama Kali Kalah dalam Sejarah, Media Arab Saudi Sindir Timnas Indonesia Rasa Belanda 

Jadilah Hamba Allah Yang Bersyukur


Sumedang
Bersyukur atas segala anugerah yang diberikan oleh Allah SWT hendaknya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada-Nya. Terkadang masih banyak manusia yang lupa akan rasa syukur tersebut. Dalam Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT telah menegaskan bahwa kita sebagai hamba-Nya harus selalu bersyukur karena Allah berjanji akan menambah nikmat itu kepada kita apabila kita bersyukur dan Allah pun memberikan peringatan kalau sekiranya kita sampai kufur nikmat maka adzab Allah sangat pedih. 

Kita bisa lihat firman Allah SWT tersebut dalam Al-Qur'an surat Ibrahim  7 di bawah ini : 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Makna Syukur 

secara bahasa, makna syukur adalah :

الثناء على المحسِن بما أَوْلاكَهُ من المعروف

“Syukur adalah pujian bagi orang yang memberikan kebaikan, atas kebaikannya tersebut”  (Lihat Ash Shahhah Fil Lughah karya Al Jauhari). Atau dalam bahasa Indonesia, bersyukur artinya berterima kasih.

Sedangkan istilah syukur dalam agama, adalah sebagaimana yang dijabarkan oleh Ibnul Qayyim:

الشكر ظهور أثر نعمة الله على لسان عبده: ثناء واعترافا، وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة

“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244).

Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia dapatkan adalah dari Allah Ta’ala. Semisal Qarun yang berkata,

إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي

Sungguh harta dan kenikmatan yang aku miliki itu aku dapatkan dari ilmu yang aku miliki” (QS. Al-Qashash: 78).

Syukur Adalah Salah Satu Sifat Allah

Ketahuilah bahwa syukur merupakan salah satu sifat dari sifat-sifat Allah yang husna. Yaitu Allah pasti akan membalas setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya, tanpa luput satu orang pun dan tanpa terlewat satu amalan pun. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).

Seorang ahli tafsir, Imam Abu Jarir Ath-Thabari, menafsirkan ayat ini dengan riwayat dari Qatadah, “Ghafur artinya Allah Maha Pengampun terhadap dosa, dan Syakur artinya Maha Pembalas Kebaikan sehingga Allah lipat-gandakan ganjarannya” (Tafsir Ath Thabari, 21/531).

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,

وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

“Allah itu Syakur lagi Haliim” (QS. At-Taghabun: 17).

Ibnu Katsir menafsirkan Syakur dalam ayat ini, “Maksudnya adalah memberi membalas kebaikan yang sedikit dengan ganjaran yang banyak” (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 8/141).

Sehingga orang yang merenungi bahwa Allah adalah Maha Pembalas Kebaikan, dari Rabb kepada Hamba-Nya, ia akan menyadari bahwa tentu lebih layak lagi seorang hamba bersyukur kepada Rabb-Nya atas begitu banyak nikmat yang ia terima.

Syukur Adalah Sifat Para Nabi

Senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas limpahan nikmat Allah, walau cobaan datang dan rintangan menghadang, itulah sifat para Nabi dan Rasul Allah yang mulia. Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘Alaihissalam,

ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكور

“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur” (QS. Al-Isra: 3).

Allah Ta’ala menceritakan sifat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam:

إن إبراهيم كان أمة قانتا لله حنيفا ولم يك من المشركين* شاكرا لأنعمه اجتباه وهداه إلى صراط مستقيم

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik, Dan ia senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus” (QS. An-Nahl: 120-121).

Dan inilah dia sayyidul anbiya, pemimpin para Nabi, Nabi akhir zaman, Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, tidak luput dari syukur walaupun telah dijamin baginya surga. Diceritakan oleh Ibunda ‘Aisyah Radhiallahu’anha,

كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ، إذا صلَّى ، قام حتى تفطَّر رجلاه . قالت عائشةُ : يا رسولَ اللهِ ! أتصنعُ هذا ، وقد غُفِر لك ما تقدَّم من ذنبك وما تأخَّرَ ؟ فقال ” يا عائشةُ ! أفلا أكونُ عبدًا شكورًا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (HR. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).

Syukur Adalah Ibadah

Allah Ta’ala dalam banyak ayat di dalam Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Maka syukur adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah. Allah Ta’ala berfirman,

فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون

“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al Baqarah: 152)

Allah Ta’ala juga berfirman,

يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا لله إن كنتم إياه تعبدون

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah: 172).

Maka bersyukur adalah menjalankan perintah Allah dan enggan bersyukur serta mengingkari nikmat Allah adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Allah.

Buah Manis dari Syukur

Syukur Adalah Sifat Orang Beriman

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).

Merupakan Sebab Datangnya Ridha Allah

Allah Ta’ala berfirman,

وإن تشكروا يرضه لكم

“Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah ridha kepada kalian” (QS. Az-Zumar: 7).

Merupakan Sebab Selamatnya Seseorang Dari Azab Allah

Allah Ta’ala berfirman,

ما يفعل الله بعذابكم إن شكرتم وآمنتم

Tidaklah Allah akan mengadzab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan sungguh Allah itu Syakir lagi Alim” (QS. An-Nisa: 147).

Merupakan Sebab Ditambahnya Nikmat

Allah Ta’ala berfirman,

وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7).

Ganjaran Di Dunia dan Akhirat

Janganlah Anda menyangka bahwa bersyukur itu hanya sekedar pujian dan berterima kasih kepada Allah. Ketahuilah bahwa bersyukur itupun menuai pahala, bahkan juga membuka pintu rezeki di dunia. Allah Ta’ala berfirman,

وسنجزي الشاكرين

“Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS. Al Imran: 145).

Imam Ath Thabari menafsirkan ayat ini dengan membawakan riwayat dari Ibnu Ishaq, “Maksudnya adalah, karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Allah janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rizki baginya di dunia” (Tafsir Ath Thabari, 7/263).

Tanda-Tanda Hamba yang Bersyukur

Mengakui dan Menyadari Bahwa Allah Telah Memberinya Nikmat

Orang yang bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta’ala. Ia senantiasa menyadari bahwa hanya atas takdir dan rahmat Allah semata lah nikmat tersebut bisa diperoleh. Sedangkan orang yang kufur nikmat senantiasa lupa akan hal ini. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma, ia berkata,

مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ نوءُ كذا وكذا

“Ketika itu hujan turun di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu Nabi bersabda, ‘Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, ‘Inilah rahmat Allah.’ Orang yang kufur nikmat berkata, ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu’” (HR. Muslim no.73).

Menyebut-Nyebut Nikmat yang Diberikan Allah

Mungkin kebanyakan kita lebih suka dan lebih sering menyebut-nyebut kesulitan yang kita hadapi dan mengeluhkannya kepada orang-orang. “Saya sedang sakit ini.” “Saya baru dapat musibah itu..” “Saya kemarin rugi sekian rupiah..”, dll. Namun sesungguhnya orang yang bersyukur itu lebih sering menyebut-nyebut kenikmatan yang Allah berikan. Karena Allah Ta’ala berfirman,

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya” (QS. Adh-Dhuha: 11).

Namun tentu saja tidak boleh takabbur (sombong) dan ‘ujub (merasa kagum atas diri sendiri).

Menunjukkan Rasa Syukur dalam Bentuk Ketaatan kepada Allah

Sungguh aneh jika ada orang yang mengaku bersyukur, ia menyadari segala yang ia miliki semata-mata atas keluasan rahmat Allah, namun di sisi lain melalaikan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya, ia enggan shalat, enggan belajar agama, enggan berzakat, memakan riba, dll. Jauh antara pengakuan dan kenyataan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali Imran: 123).

Maka rasa syukur itu ditunjukkan dengan ketakwaan.

Tips Agar Menjadi Hamba yang Bersyukur

Senantiasa Berterima Kasih kepada Orang Lain

Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

لا يشكر الله من لا يشكر الناس

“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Tirmidzi no.2081, ia berkata: “Hadits ini hasan shahih”).

Beliau juga bersabda,

مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia” (HR. Abu Daud no. 1672, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Oleh karena itu, mengucapkan terima kasih adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

مَن صُنِعَ إليهِ معروفٌ فقالَ لفاعلِهِ : جزاكَ اللَّهُ خيرًا فقد أبلغَ في الثَّناءِ

“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya” (HR. Tirmidzi no.2167, ia berkata: “Hadits ini hasan jayyid gharib”, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Merenungkan Nikmat-Nikmat Allah

Dalam Al-Qur’an sering kali Allah menggugah hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Ia limpahkan sejak kita datang ke dunia ini, agar kita sadar dan bersyukur kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS. An-Nahl: 78).

Qana’ah

Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ

“Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur”(HR. Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Sujud Syukur

Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur.

عن أبي بكرة نفيع بن الحارث رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا جاءه أمر بشر به خر ساجدا؛ شاكرا لله

Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah” (HR. Abu Daud no.2776, dihasankan oleh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil).

Berdzikir

Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah khusus mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

من قال حين يصبح: اللهم ما أصبح بي من نعمة أو بأحد من خلقك فمنك وحدك لا شريك لك، فلك الحمد ولك الشكر. فقد أدى شكر يومه، ومن قال ذلك حين يمسي فقد أدى شكر ليلته

“Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni’matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru.”
(Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu)
Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur” (HR. Abu Daud no.5075, dihasankan oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam tahqiqnya terhadap kitab Raudhatul Muhadditsin).

Cara Bersyukur yang Salah

Bersyukur kepada Selain Allah

Sebagian orang ketika mendapat kenikmatan, mereka mengungkapkan rasa syukur kepada selain Allah, semisal kepada jin yang mengaku penguasa lautan, kepada berhala yang dianggap dewa bumi, atau kepada sesembahan lain selain Allah. Kita katakan kepada mereka,

أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا

“Apakah engkau kufur kepada Dzat yang telah menciptakanmu dari tanah kemudian mengubahnya menjadi nutfah lalu menjadikanmu sebagai manusia?” (QS. Al-Kahfi: 37).

Allah Ta’ala yang menciptakan kita, menghidupkan kita, dari Allah sematalah segala kenikmatan, maka sungguh ‘tidak tahu terima kasih’ jika kita bersyukur kepada selain Allah. Dan telah kita ketahui bersama bahwa syukur adalah ibadah. Dan ibadah hanya pantas dan layak kita persembahkan kepada Allah semata. Tidak ada sekutu baginya. Allah Ta’ala juga berfirman,

بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

“Beribadahlah hanya kepada Allah dan jadilah hamba yang bersyukur” (QS. Az-Zumar: 66).

Ritualiasasi Rasa Syukur yang Tidak Diajarkan Agama

Mengungkapkan rasa syukur dalam bentuk ritual sah-sah saja selama ritual tersebut diajarkan dan dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Misalnya dengan sujud syukur atau dengan melafalkan dzikir. Andaikan ada bentuk lain ritual rasa syukur yang baik untuk dilakukan tentu sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam serta para sahabat. Lebih lagi sahabat Nabi yang paling fasih dalam urusan agama, paling bersyukur diantara ummat Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, yang mereka jumlahnya puluhan ribu dan di antara mereka ada yang masih hidup satu abad setelah Rasulullah wafat, sebanyak dan selama itu tidak ada seorang pun yang terpikir untuk membuat ritual semacam perayaan hari ulang tahun, ulang tahun pernikahan, syukuran rumah baru, sebagai bentuk rasa syukur mereka. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang melakukan amalan (ibadah) yang tidak berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Bukhari no.20, Muslim no.4590).

Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Nya.

Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika

“Ya Allah aku memohon pertolonganmu agar Engkau menjadikan aku hamba yang senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah kepadamu dengan baik”

Disarikan artikel berjudul ‘Asy Syukru’ karya Syaikh Dr. Mihran Mahir Utsman hafizhahullah dengan beberapa tambahan. Artikel asli: saaid.net

Sumber: https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html
Copyright © 2024 muslim.or.id